Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyusun buku Bahasa Indonesia laras jurnalistik yang diperuntukkan bagi insan media.
"Saat ini baru pada tahap konsep dan dalam waktu dekat akan menjadi buku,” ujar Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa E Aminudin Aziz, di Jakarta, Senin.
Buku Bahasa Indonesia laras jurnalistik tersebut dinilai perlu sebagai pedoman bagi pekerja media dalam melakukan pekerjaannya sehari-hari.
Pakar Bahasa Indonesia Abdul Gaffar Ruskan mengatakan bahasa Jurnalistik memiliki ragamnya sendiri sesuai dengan keilmuannya.
“Bahasa yang digunakan dalam karya jurnalistik berbeda dengan bahasa yang digunakan sehari-hari maupun di kalangan akademik,” katanya.
Abdul menambahkan dalam menjalankan tugasnya sehari-hari, terkadang para jurnalis mengindahkan kaidah Bahasa Indonesia yang benar. Hal itu tidak hanya berdampak pada medianya, tetapi juga pembacanya.
Untuk itu perlu semacam pedoman bagi pekerja media dalam melakukan tugasnya, yakni sebuah buku pedoman.
“Jika menggunakan Bahasa Indonesia yang sesuai dengan tuntutan profesi, maka kualitas jurnalistik juga semakin baik,” kata Abdul.
Sekretaris PWI Jaya Kesit Handoyo mengatakan saat ini ada ribuan media siber di Tanah Air yang mana dalam pemberitaannya kerap mengindahkan penggunaan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Kesit menambahkan idealnya media turut mengedukasi masyarakat dengan penggunaan Bahasa Indonesia yang sesuai dengan aturan yang ditetapkan.
Pewarta: Indriani
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020