• Beranda
  • Berita
  • Krakatau Steel bukukan laba operasi 72,67 juta dolar AS di kuartal III

Krakatau Steel bukukan laba operasi 72,67 juta dolar AS di kuartal III

30 November 2020 21:27 WIB
Krakatau Steel bukukan laba operasi 72,67 juta dolar AS di kuartal III
Dokumentasi - Pekerja memeriksa kualitas lempengan baja panas di pabrik pembuatan hot rolled coil (HRC) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk di Cilegon, Banten. ANTARA Foto/ Asep Fathulrahman.

Program efisiensi yang dijalankan oleh Krakatau Steel berperan besar dalam raihan kinerja positif ini

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk membukukan laba operasi sebesar 72,67 juta dolar AS pada kuartal III 2020.

"Transformasi dan restrukturisasi Krakatau Steel yang dilakukan di segala lini hingga ke seluruh anak perusahaan telah menunjukkan hasil yang baik," kata Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.

Pada kuartal III 2020, dijelaskan, Krakatau Steel pun mencetak EBITDA positif sebesar 55,99 juta dolar AS, meningkat dibandingkan periode sama tahun lalu minus 40,51 juta dolar AS.

"Program efisiensi yang dijalankan oleh Krakatau Steel berperan besar dalam raihan kinerja positif ini," paparnya.

Hingga Kuartal 3 tahun 2020, disampaikan, Krakatau Steel telah menurunkan biaya operasi setiap bulannya hingga 50 persen.

Dikemukakan, perseroan melakukan efisiensi biaya operasi diantaranya melalui penurunan biaya energi sebesar 41 persen, biaya utility 21 persen, biaya consumable 51 persen, dan biaya suku cadang 60 persen dibandingkan dengan periode sama tahun 2019.

Krakatau Steel juga berhasil menurunkan cash cycle dari 82 hari menjadi 62 hari sebagai upaya untuk memperbaiki arus kas.

"Segala upaya yang kami lakukan ini membuat Krakatau Steel mampu bertahan di tengah kondisi perekonomian nasional yang terganggu akibat pandemi Covid-19," kata Silmy Karim.

Dalam upaya menggerakkan kembali perekonomian nasional yang terganggu akibat pandemi COVID-19, Silmy mengatakan, Krakatau Steel mengambil peran penting untuk membantu industri hilir dan industri pengguna nasional melalui inisiatif pemberian relaksasi kepada industri hilir dan industri pengguna.

Hal ini dilakukan melalui realisasi kebijakan investasi pemerintah dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) senilai Rp3 triliun dengan cara penerbitan obligasi wajib konversi yang sudah mendapat persetujuan pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang digelar 24 November 2020 lalu.

"Posisi Krakatau Steel sebagai penyedia produk baja hulu, sangat berpengaruh dalam menyokong kegiatan operasional industri hilir dan industri pengguna. Oleh karena itu, kebijakan investasi Pemerintah akan memberikan fleksibilitas kepada Krakatau Steel untuk membantu konsumen industri hilir dan industri pengguna melalui perpanjangan siklus pembayaran serta pembelian bahan baku sehingga dapat memulihkan pasar dan industri baja," katanya.

Ia menambahkan, pasar baja domestik telah menunjukkan tanda perbaikan positif.

"Hingga saat ini pasar baja sudah recovery sebesar 80 persen. Hal ini memberikan keyakinan bahwa ke depannya di Kuartal II tahun 2021 pasar baja domestik akan kembali pulih seperti sebelum masa pandemi," kata Silmy.

Perbaikan ini juga ditandai dengan kenaikan harga baja internasional. Menurut World Steel Dynamics 23 Oktober 2020, harga baja internasional untuk produk Hot Rolled Coil (HRC) di Kuartal IV 2020 mengalami peningkatan 27,1 persen dibandingkan dengan harga di kuartal II 2020.

Baca juga: Krakatau Steel: Industri baja nasional masih memiliki peluang besar
Baca juga: KS: Industri baja kembali bergeliat seiring pemulihan ekonomi

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020