"Ya betul seorang laki-laki, Polda Sumsel hanya back up saja, sudah dibawa Densus 88 ke Jakarta," kata Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Hendri saat dikonfirmasi, Selasa.
Terkait afiliasi jaringan, menurutnya kemungkinan terduga teroris itu masuk jaringan Jamaah Islamiyah (JI) meskipun belum dapat dipastikan keterkaitanya dengan JI di Lampung karena masih dalam pengembangan.
Penangkapan terduga teroris itu dilakukan dalam dua kali penggeledahan, pertama pada pukul 16.00 WIB dan disusul pada malam hari.
Baca juga: Densus 88 tangkap Taufik Bulaga perakit bom JW Marriott-Ritz Carlton
Baca juga: Dalam sepekan Densus 88 tangkap tujuh terduga teroris di 4 provinsi
Baca juga: Densus 88 dan 13 lembaga teken komitmen cegah pendanaan terorisme
Salah seorang tetangga terduga, Abudrohaman, mengatakan penggeledahan pertama disangka hanya masalah telepon genggam karena petugas yang datang tidak terlalu banyak.
"Karena rumahnya (terduga) memang ada counter hp," ujar Abdurohman.
Namun pada malam hari penggeledahan dilakukan petugas berseragam dan bersenjata serta warga tidak diizinkan mendekati TKP, ia melihat petugas membawa seseorang dan beberapa bungkusan.
Ia mengaku rumah yang digeledah itu ditempati keluarga yang dikenal baik dan tidak memiliki gelagat mencurigakan, sementara anak dan istri terduga tidak ikut dibawa oleh petugas.
"Dia (terduga) sudah lama tinggal di sini dan setahu kami orangnya ramah," kata Abdurohman menambahkan.
Pewarta: Aziz Munajar
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020