"Ini adalah sebagai salah satu wujud dari komitmen YouTube untuk meningkatkan pengalaman mendapatkan berita, melawan misinformasi dan disinformasi di platform," kata YouTube Indonesia melalui keterangan yang diterima ANTARA, Selasa.
"Panel informasi cek fakta diharapkan dapat memberikan konteks yang mendampingi konten di platform untuk membantu pengguna membuat penilaian yang lebih cerdas," ujarnya menambahkan.
YouTube mencatat, bahwa semakin banyak orang datang ke YouTube untuk mendapatkan berita dan informasi; baik mendapatkan kabar terbaru tentang suatu pemilihan umum, mendapatkan berbagai perspektif tentang suatu topik, atau mengetahui tentang peristiwa breaking news.
Baca juga: YouTube matikan mode PIP iOS 14, hanya untuk Premium
Baca juga: Cegah hoaks, Facebook juga hapus iklan antivaksin COVID-19
Lebih lanjut, waktu menonton konten seputar berita otoritatif meningkat lebih dari 75 persen selama tiga bulan pertama tahun 2020 di seluruh dunia.
"YouTube paham akan pentingnya memberikan informasi terpercaya dari sumber berita otoritatif kepada masyarakat Indonesia. Itulah sebabnya selama beberapa tahun belakangan, kami terus bekerja keras untuk meningkatkan pengalaman penonton dalam mendapatkan berita aktual dan dari sumber otoritatif," kata YouTube Indonesia.
Dalam beberapa hari mendatang, panel cek fakta ini akan tersedia di Indonesia, membantu mengatasi misinformasi yang muncul dengan cepat sebagai bagian dari siklus berita yang bergerak cepat, yang memungkinkan timbulnya klaim tanpa dasar dan ketidakpastian terkait fakta.
Sebagai contoh, jika terdapat laporan palsu untuk pertanyaan bahwa orang berbadan tinggi lebih mungkin terkena COVID-19, panel informasi cek fakta YouTube dapat memberikan konteks segar dalam situasi seperti ini dengan menyoroti cek fakta pihak ketiga yang relevan di atas hasil penelusuran untuk pertanyaan yang relevan, sehingga penonton kami dapat membuat keputusan cerdas mereka sendiri tentang klaim yang dibuat dalam berita.
Cara kerja panel informasi cek fakta
Terdapat beberapa faktor yang menentukan apakah panel informasi cek fakta akan muncul untuk suatu penelusuran tertentu. Artikel cek fakta yang relevan harus tersedia dari penerbit yang memenuhi syarat.
Untuk menyesuaikan kebutuhan penonton dengan informasi yang diberikan, cek fakta hanya akan muncul ketika orang mencari klaim spesifik.
Panel informasi cek fakta YouTube menggunakan jaringan terbuka penerbit pihak ketiga dan memanfaatkan sistem penanda ClaimReview. Semua artikel cek fakta juga harus patuh pada Pedoman Komunitas YouTube dan penonton dapat mengirimkan masukan kepada tim YouTube.
Baca juga: YouTube uji coba AI untuk otomatisasi "chapter" video
Baca juga: YouTube "down", video tidak dapat diputar
Baca juga: YouTube Music bawa pembaruan personalisasi suasana hati
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020