Banjir DAS Barito Purukkan Ekonomi Warga

17 Mei 2010 02:31 WIB
Palangka Raya (ANTARA News) - Musibah banjir yang melanda pedalaman Kalimantan Tengah di daerah aliran sungai Barito beberapa hari belakangan ini telah berdampak terhadap kian memburuknya perekonomian warga setempat.

Ahmad Nasotiun, seorang warga Desa Tuhup, Kecamatan Laung Tuhup, Kabupaten Murung Raya, Kalteng kepada ANTARA di Palangkaraya, melalui telepon Minggu melaporkan, banyak jalan desa kini terendam antara setengah hingga satu meter, mengakibatkan warga tidak bisa bekerja.

Ia memberi contoh di desa Tuhup jalan darat berubah menjadi genangan air yang dalam, akibatnya yang lalu lalang di jalan tersebut bukan lagi kendaraan roda empat maupun roda dua melainkan sampan, perahu, bahkan klotok (pertahu bermesin).

Padahal kawasan tersebut merupakan sentra perkebunan karet rakyat, perkebunan, pertambangan rakyat, dan potensi ekonomi lainnya. Musibah banji mengakibatkan warga sulit menyadap karet, berkebun dan berladang.

Wakil Bupati Murung Raya, Nuryakin, sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya telah menginstruksikan para camat yang wilayahnya terendam banjir untuk melakukan pemantauan terhadap warga yang menjadi korban.

Dalam mengantisipasi dampak banjir, pihaknya menyiapkan petugas kesehatan dan tim Satkorlak Penanggulangan Bencana (PB) yang biasa diturunkan ketika terjadi banjir seperti tahun-tahun lalu.

Banjir di daerah ini, kata Wakil Bupati Nuryakin , berbeda dengan tempat lain karena air Sungai Barito naik secara perlahan sehingga warga selalu siaga untuk mengevakuasi barang ke tempat yang aman.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Murung Raya menyiapkan 50 ton beras untuk menghadapi banjir, yang akan disalurkan kepada masyarakat di daerah yang biasa menjadi langganan banjir.

Menurut Nuryakin, beras bantuan ini tersimpan di gudang Bulog setempat, dan akan diberikan kepada warga dan petani yang gagal panen pada musim kemarau lalu.

Namun kalau bencana banjir meluas dan lama, kata dia, beras tersebut juga akan disalurkan untuk masyarakat korban banjir.

"Meski banjir di daerah ini dianggap sudah biasa bagi warga, namun dampaknya dikhawatirkan mengganggu kesehatan misalnya menyebabkan muntaber dan penyakit kulit," kata Wakil Bupati Murung Raya .

Selain Kabupaten Murung Raya, daerah di pedalaman Sungai Barito lainnya yang kini juga terendam banjir yakni di Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara. (GR/K004)

Pewarta: kunto
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010