Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) bersiap untuk menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah, Badan Usaha Milik Negara, dan swasta potensial untuk membangun fasilitas iradiasi, seperti Iradiator Gamma Merah Putih di sejumlah daerah di Indonesia.Pembangunan iradiator gamma penting untuk menunjang keamanan pangan dan sterilisasi alat kesehatan
"Batan kini bersiap untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah dan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) dan swasta potensial untuk membangun fasilitas iradiasi di beberapa kota di Indonesia pada tahun-tahun mendatang," kata Kepala Batan Anhar Riza Antariksawan dalam simposium virtual dalam rangkaian perayaan HUT Batan 2020 di Jakarta, Rabu.
Hal itu disampaikan Anhar dalam Simposium Bersama Indonesia-Jepang tentang Riset dan Pengembangan, Keselamatan dan Pendidikan tentang Nuklir (Indonesia-Japan Joint Symposium on Nuclear Research and Development, Safety and Education).
Pembangunan iradiator gamma penting untuk menunjang keamanan pangan dan sterilisasi alat kesehatan.
Baca juga: Menristek: Iradiator gamma perlu dibangun di daerah lain
Batan telah membangun satu fasilitas iradiator gamma bernama Iradiator Gamma Merah Putih (IGMP) yang mana proyek pembangunan dimulai pada 2014 dan kemudian "ground breaking" pada 2015. IGMP itu mulai beroperasi pada 2017.
Dengan memanfaatkan fasilitas iradiasi gamma tersebut, berbagai produk telah disterilkan dari banyak pelanggan seperti produk herbal, makanan laut, dan alat kesehatan.
IGMP sebagai fasilitas yang bermanfaat untuk melakukan pengawetan bahan makanan, kosmetik, obat-obatan, dan sterilisasi alat kesehatan.
Pemanfaatan IGMP menjadi salah satu upaya meningkatkan daya saing produk olahan pascapanen di Indonesia.
Baca juga: Iradiasi gamma dorong produk Indonesia berdaya saing-kompetitif
Baca juga: Batan: Manfaat teknologi iradiasi untuk pangan hingga alat kesehatan
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020