Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet memprediksikan dari total anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp695,2 triliun, hanya terserap 80 persennya sampai akhir tahun ini.Pekerjaan rumah yang berat masih menunggu pemerintah dalam mendorong realisasi yang lebih tinggi
"Menurut saya realisasi sampai dengan akhir tahun berada di kisaran 80 persen," katanya di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Sri Mulyani sebut anggaran PEN terealisasi Rp431,54 triliun
Yusuf menuturkan anggaran PEN yang hingga November terserap 62,1 persen dari pagu yaitu Rp431,54 triliun menandakan bahwa pemerintah masih memiliki pekerjaan rumah sangat berat dalam merealisasikannya.
"Pekerjaan rumah yang berat masih menunggu pemerintah dalam mendorong realisasi yang lebih tinggi mengingat tersisa tinggal satu bulan saja tahun ini," tegasnya.
Terlebih lagi, ia mengatakan masih banyak klaster dalam program PEN yang realisasinya tergolong rendah seperti kesehatan, dukungan dunia usaha, serta pembiayaan korporasi.
Bidang kesehatan terealisasi 41,2 persen dari pagu Rp97,9 triliun yaitu Rp40,32 triliun dan bidang sektoral K/L dan pemda terealisasi Rp36,25 triliun atau 54,9 persen dari pagu Rp65,97 triliun.
Insentif dunia usaha terealisasi Rp46,4 triliun atau 38,5 persen dari pagu Rp120,6 triliun dan pembiayaan korporasi Rp2 triliun dari pagu Rp61,2 triliun.
"Apalagi progres bantuan untuk pembiayaan korporasi berjalan lambat. Oleh karena itu, akan relatif sulit untuk menyasar realisasi hingga 100 persen," ujarnya.
Meski demikian, menurutnya, bidang perlindungan sosial sudah relatif tinggi realisasinya, sehingga akan memberikan peluang dalam membantu pemerintah untuk menjaga momentum pemulihan.
Tak hanya itu, Yusuf menyatakan bidang perlindungan sosial yang menyasar masyarakat kelompok pendapatan bawah hingga menengah akan semakin mendorong terjadinya pemulihan pada kuartal IV 2020.
"Tingginya realisasi perlinsos (perlindungan sosial) ini tentu menjadi 'oase di padang pasir' karena menyasar hampir seluruh lapisan masyarakat," katanya.
Untuk perlindungan sosial terealisasi Rp207,8 triliun atau 88,9 persen dari pagu Rp233,69 triliun serta dukungan bagi UMKM terealisasi Rp98,76 triliun dari total pagu Rp115,82 triliun.
Baca juga: BJB salurkan dana PEN untuk kredit mencapai Rp5 triliun
Baca juga: Menkeu: Sisa dana penanganan COVID bisa dipakai 2021, ini syaratnya
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020