Fakultas Pariwisata Universitas Pancasila (UP) menjadi panitia penyelenggara konferensi Biennial The International Tourism Studies Association (ITSA) ke-8 yang diikuti oleh 16 negara dari lima benua tersebut.kami bisa memenangkan tender tersebut dengan mengalahkan perwakilan dari negara China, Brazil, Singapura dan lainnya
"Konferensi pariwisata tingkat internasional tadinya direncanakan secara offline namun karena pandemi COVID-19 maka diadakan secara daring (online)," kata Rektor Universitas Pancasila Prof. Wahono Sumaryono di Jakarta, Rabu.
Dikatakannya, Universitas Pancasila memenangkan untuk menggelar acara tersebut melalui suatu tender internasional dimana waktu itu belum terjadi pandemi COVID-19 dengan menawarkan program pariwisata yang menarik bagi negara-negara lainnya.
"Dengan tawaran program yang menarik kami bisa memenangkan tender tersebut dengan mengalahkan perwakilan dari negara China, Brazil, Singapura dan lainnya," ujarnya.
Wahono mengatakan sebenarnya acara tersebut dirancang offline atau tatap muka secara langsung, sehingga para peserta bisa merasakan langsung kegiatan-kegiatan pariwisata yang ada di Indonesia. Namun karena adanya pandemi COVID-19 maka semuanya berjalan daring.
Sementara itu, Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila Prof Dr Edie Hendratno mendukung penuh kegiatan tersebut karena saat ini sudah tak ada batas negara lagi dan salah satu keunggulan Indonesia adalah di sektor pariwisata.
Edie mengatakan sektor pariwisata ke depan akan semakin maju dan mendatangkan banyak devisa untuk negara.
Dikatakannya, walaupun Fakultas Pariwisata UP yang paling muda usianya namun sudah bergerak jauh. Pihaknya mendorong Fakultas Pariwisata supaya semakin besar karena suatu saat akan sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk melahirkan ahli-ahli atau tenaga terdidik sektor pariwisata untuk perkembangan pariwisata selanjutnya.
"Konferensi tentunya bagus buat Fakultas Pariwisata UP dan juga bagus buat Indonesia," ujarnya.
Konferensi ITSA (The International Tourism Studies Association) 2020 dibuka oleh wakil Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo. Konferensi Biennial ITSA ke-8 yang digelar di Jakarta yang diikuti oleh 16 negara dari 5 benua, serta terdapat 86 makalah dari 180 penulis diselenggarakan di hotel JS Luwansa Jakarta 02 Desember 2020. Konferensi ITSA diadakan dalam format hybrid (on site dan online).
ITSA merupakan wadah bertukar pikiran dan praktik penelitian di bidang pariwisata. ITSA untuk kedua kalinya diadakan di Indonesia tujuannya memberikan kesempatan untuk mempertemukan dan mengembangkan jaringan dengan akademisi dan peneliti dari seluruh dunia.
Fakultas Pariwisata Universitas Pancasila ditunjuk sebagai penyelenggara mewakili Indonesia dan co-host dari James Cook University Singapore. Konferensi ITSA mengangkat tema mengenai Culture, People, Technology, & City Tourism.
Konferensi ini menghadirkan keynote speaker yaitu Prof. Alastair M. Morrison, Ph.D, peneliti di Universitas Greenwich, London, Inggris dan Professor Emeritus terkemuka dari Universitas Purdue, Indiana, AS.
Ajang ini dapat menjadi contoh bagi pelaksanaan event dalam format hybrid yang sesuai protokol CHSE. Kehadiran peserta dari 16 negara pada konferensi ini diharapkan dapat menjadi simbol dari pemulihan pariwisata Indonesia.
Baca juga: Kunjungan wisman ke Indonesia pada Oktober capai 158,2 ribu
Baca juga: Menparekraf targetkan pelaku pariwisata tersertifikasi "InDOnesiaCARE"
Baca juga: ITF: Internasional masih percaya Indonesia destinasi wisata aman
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020