Emas naik lagi pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), memperpanjang keuntungan untuk hari kedua berturut-turut, saat prospek paket bantuan virus korona AS memperkuat daya tariknya sebagai lindung nilai terhadap kemungkinan inflasi dan mengirim dolar AS ke terendah beberapa tahun.Kontrak emas terangkat 11,3 dolar AS atau 0,62 persen menjadi ditutup pada 1.830,20 dolar AS per ounce
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi COMEX New York Exchange, terangkat 11,3 dolar AS atau 0,62 persen menjadi ditutup pada 1.830,20 dolar AS per ounce. Sehari sebelumnya, Selasa (1/12/2020), emas berjangka melonjak 38 dolar AS atau 2,13 persen menjadi 1.818,90 dolar AS per ounce.
Emas berjangka turun 7,2 dolar AS atau 0,4 persen menjadi 1.780,90 dolar AS pada Senin (30/11/2020), tingkat terendah sejak 2 Juli, setelah anjlok 23,10 dolar AS atau 1,28 persen menjadi 1.788,10 dolar AS pada Jumat lalu (27/11/2020).
Baca juga: Emas melonjak, kembali bertengger di atas 1.800 dolar saat dolar jatuh
"Kami selangkah lebih dekat ke paket stimulus berikutnya; yang telah melemahkan dolar, mengikis mata uang dan mendukung harga-harga komoditas secara keseluruhan, termasuk emas dan perak," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.
Pertumbuhan ekonomi AS melambat karena penyebaran virus corona dan bantuan fiskal memudar, Presiden Bank Federal Reserve Philadelphia Patrick Harker mengatakan pada Rabu (2/12/2020).
Daya tarik emas juga meningkat bagi pemegang mata uang lainnya, saat dolar bertahan di dekat level terendah 2,5 tahun.
Emas yang tidak memberikan imbal hasil, telah meningkat lebih dari 20 persen sepanjang tahun ini, cenderung mendapat manfaat dari langkah-langkah stimulus karena secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.
Stimulus akan mendorong "beberapa permintaan fisik, mendorong gagasan tentang inflasi harga yang bermasalah dalam beberapa bulan mendatang," kata analis senior Kitco Metals, Jim Wyckoff, dikutip dari Reuters.
Namun, emas mencatat kinerja bulanan terburuk dalam empat tahun pada November, terbebani oleh optimisme atas rebound ekonomi yang didorong oleh vaksin. Emas berjangka telah kehilangan sekitar 5,6 persen selama November.
Inggris pada Rabu (2/12/2020) menjadi negara pertama yang menyetujui vaksin COVID-19 yang diproduksi Pfizer-BioNTech.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun satu sen atau 0,04 persen, menjadi ditutup pada 24,08 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 8,2 dolar AS atau 0,82 persen menjadi menetap di 1.012,1 dolar AS per ounce.
Baca juga: Wall Street dibuka melemah setelah menguat pada sesi sebelumnya
Baca juga: Saham Inggris naik lagi, indeks FTSE 100 melonjak 1,23 persen
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020