Meskipun karya Miyazaki dan animasi Jepang lebih terkenal dan disukai di China, masih banyak judul klasik yang tidak pernah dirilis di bioskop di negara tersebut.
"Ponyo" akan menjadi film klasik ketiga dari Studio Ghibli yang tayang di bioskop China dalam dua tahun terakhir. Pada tahun 2019, animasi Miyazaki tahun 2001 "Spirited Away" meraup 69 juta dolar Amerika di tempat yang sekarang menjadi pasar film terbesar di dunia. Sedangkan tahun 2018, judul "My Neighbor Totoro" yang rilis aslinya tahun 1998 mendapat 25,8 juta dolar.
Baca juga: Hayao Miyazaki garap dua proyek baru untuk Studio Ghibli
Pada tahun 2008, "Ponyo" mendapat 15 juta dolar di Amerika Utara dan 202 juta dolar di seluruh dunia, dengan 165 juta dolar berasal dari Jepang. Sedangkan di wilayah daratan China, film tersebut meraih 1 juta dolar di Taiwan dan 3 juta dolar di Hong Kong pada 2009.
"Ponyo" bercerita tentang seorang anak laki-laki yang menjalin hubungan dengan ikan mas bernama Ponyo, yang jatuh cinta padanya dan berusaha menjadi manusia.
Untuk mempromosikan film ini di China, Miyazaki menggunakan Weibo untuk mengunggah tulisan tangannya dengan pesan berbahasa Mandarin untuk pembaca lokal.
"Jika Ponyo dapat membawa kegembiraan, itu akan luar biasa," kata Miyazaki.
China mengalami peningkatan tajam untuk impor film animasi Jepang dalam dua tahun terakhir. Ini adalah perubahan besar dari tahun-tahun sebelumnya ketika tidak ada film Jepang yang diizinkan karena ketegangan politik antara kedua negara.
Baca juga: "Aya and the Witch", film baru Ghibli buatan anak Hayao Miyazaki
Baca juga: Hayao Miyazaki kembali sutradarai film animasi Studio Ghibli
Baca juga: Akibat virus corona, museum Ghibli di Tokyo tutup hingga 17 Maret
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020