Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan pembangunan Sodetan (Floodway) Cisangkuy yang telah tuntas diperkirakan dapat menambah kapasitas penanganan banjir di Bandung.Debit banjir akan kita alirkan ke Floodway Cisangkuy sekitar 200 meter kubik per detik
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan keberhasilan Program Citarum Harum memerlukan sinergitas antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan masyarakat yang telah disepakati dalam rencana aksi yang mengatur tanggung jawab masing-masing pemangku kepentingan.
“Floodway Cisangkuy ini sodetan untuk masuk ke Sungai Citarum di hilir Dayeuhkolot yang langganan banjir. Debit banjir akan kita alirkan ke Floodway Cisangkuy sekitar 200 meter kubik per detik sehingga yang lewat Sungai Cisangkuy yang asli hanya 5 meter kubik per detik. Ini akan mengurangi beban Sungai Citarum di Dayeuhkolot,” ujar Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Memasuki musim hujan di akhir tahun 2020, Kementerian PUPR telah menuntaskan pembangunan Sodetan (Floodway) Cisangkuy yang merupakan tindak lanjut amanat Presiden Joko Widodo melalui Perpres No 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum.
Berdasarkan data Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum Kementerian PUPR, Floodway Cisangkuy yang merupakan satu sistem dengan normalisasi upstream Citarum, Embung Gedebage, Kolam Retensi Cieunteung, Terowongan Nanjung, dan peningkatan kapasitas Sungai Citarum akan mengurangi luas genangan seluas 700 Ha. Sehingga total luasan genangan banjir semula 3.461 Ha berkurang menjadi 2.761 Ha.
Kepala BBWS Citarum Anang Muchlis mengatakan, dengan beroperasinya Terowongan Nanjung yang telah diresmikan Presiden Jokowi pada Januari 2020 dan Floodway Cisangkuy membuat banjir di sekitar Kecamatan Baleendah dan Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung berkurang signifikan dari tahun-tahun sebelumnya.
Infrastruktur pengendali banjir tersebut berperan mempercepat turunnya muka air Sungai Citarum di Baleendah, Dayeuhkolot yang kerap meluap ketika hujan tiba, sehingga air yang menggenang hingga ke pemukiman dapat dicegah.
Pembangunan Floodway Cisangkut dikerjakan dalam 2 paket, yaitu paket 1 sepanjang 3,75 km dengan anggaran sebesar Rp311,53 miliar yang berkapasitas 230 meter kubik per detik. Pekerjaan paket 1 dilaksanakan dengan kontrak tahun jamak 2015-2020 oleh kontraktor PT. Basuki Rahmanta Putra – Minarta, (KSO) dan konsultan supervisi PT.Yodya Karya – PT.Bina Karya – PT. Intimulya Multikencana, (KSO).
Sementara Paket 2 dibangun sepanjang 1,7 Km untuk galian floodway dan 2,3 galian eksisting dengan biaya Rp320,43 miliar yang memiliki kapasitas 220 meter kubik per detik. Pekerjaan paket 2 dilaksanakan dengan kontrak tahun jamak 2015-2020 oleh kontraktor PT. PP – JAKON, (KSO). dan konsultan supervisi PT. Yodya Karya – PT. Bina Karya – PT. Intimulya Multikencana (KSO).
Baca juga: Menteri PUPR sebut Terowongan Nanjung efektif atasi banjir
Baca juga: Terowongan Nanjung-Flodway Cisangkuy faktor banjir tak muncul parah
Baca juga: 21.000 lebih rumah warga tergenang akibat banjir di Kabupaten Bandung
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020