"Dia (Toby) adalah sosok legendaris. Dia yang menciptakan lagu favorit saya sepanjang masa, 'If I Were a Boy'. Awalnya agak susah buat mengikuti frekuensi dia, but in the end, setelah dengar hasilnya, saya mengerti kenapa dia seperfeksionis itu," kata dia dalam siaran persnya, ditulis Rabu.
Menurut pelantun "Runaway" dan "Finally Found You" itu, bekerja sama dengan Toby adalah momen yang menantang, seru, dan membanggakan. Selama proses rekaman, Astri mengaku banyak belajar dari kolaborasinya ini.
"It was really challenging, and I learnt a lot from it. Tapi seru juga, untuk berkolaborasi dengan Toby Gad," ujar dia yang mengaku merasakan banyak note yang sulit dikejar.
Baca juga: Rahmania Astrini rilis "Shush", ciptaan Toby Gad
Baca juga: Rahmania Astrini tulis lagu "Finally Found You" untuk orang spesial
Lagu "Shush" berkisah tentang membalas kebaikan untuk seseorang yang penting. Astri menggambarkan ada peran seperti mengambil alih peran, serta melayani orang yang kita cintai.
Video musik lagu ini yang dibuat dengan konsep estetika tahun 1990-an tayang satu juta kali di Youtube hanya dalam waktu dua hari sejak dirilis.
Mengenai sosok Toby Gad sendiri, dia sudah dikenal di kancah musik dunia, sebagai pencipta lagu-lagu hit seperti "If I Were a Boy" (Beyonce), "Big Girls Don't Cry (Fergie) dan "All of Me" (John Legend).
Dia pernah memenangkan tiga Grammy dan masuk lima nominasi Grammy, salah satunya melalui "All of Me" yang dia ciptakan bersama John Legend.
Melalui lagu itu dia meraih Grammy Award ke-57 tahun 2015 untuk kategori Best Remixed Recording, Non-Classical. Sementara, lagu versi live-nya dinominasikan dalam kategori Best Pop Solo Performance pada Grammy Awards tahun yang sama.
Toby juga terlibat dalam pembuatan album penyanyi Kelly Clarkson berjudul "Stronger", yang masuk dalam empat nominasi pada Grammy Awards ke-55 dan memenangkan kategori Best Pop Vocal Album.
Baca juga: Bjorn Djupstrom garap lagu baru Rahmania Astrini
Baca juga: Albert Fakdawer, Rahmania Astrini ramaikan konser virtual "Melomaniac"
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020