Direktur Polairud Polda Sumatera Selatan, Komisaris Besar Polisi Yohanes Sismadi Widodo, Kamis, mengatakan, tabrakan terjadi antara sesama perahu cepat, yaitu 200 PK Wawan Putra dan Semoga Abadi 04, dengan total penumpang berjumlah 16 orang.
"Satu orang meninggal, satu orang hilang, tiga orang luka-luka dan sisanya selamat," ujarnya, saat dikonfirmasi.
Baca juga: Basarnas Mataram belum temukan korban kecelakaan KM Kerinci Indah
200 PK Wawan Putra yang dinakhodai Yanto mengarah keluar ke arah Kepayang dari sisi kanan sungai, tiba-tiba dari arah berlawanan Semoga Abadi 04 memotong jalur sebelah kanan sehingga terjadi tabrakan.
Akibatnya Semoga Abadi 04 ringsek pada lambung kanan, para korban luka pun segera dilarikan ke puskesmas terdekat.
Menurut dia korban meninggal bernama Budi (44) warga Kepayang Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, sedangkan korban hilang yakni Irwandi (36) warga Jalan Fakih Usman,Lorong Prajurit Seberang Ulu I, Palembang.
Baca juga: Kapal SAR cari korban speedboat terbalik di perairan Banggai Laut
Sementara tiga korban luka masing-masing Rini (26) menderita luka benturan di kepala, Fadli (10) patah tulang, dan Suandi (40) luka pada dahi kanan.
Untuk 11 korban selamat masing-masing Herman (30), Isnainj (40), Fauzi (39), Habiah (40), Rina (30), Intan (14), Sobri (48), Sanusi (32), Matrick (48), Risa (20) dan Muslimah (60).
Tim SAR gabungan telah bergerak mencari korban hilang dalam kecelakaan nahas itu dengan menerjunkan personil dan membawa perahu karet, alat selam, peralatan medis dan alat komunikasi.
"Basarnas mengerahkan enam personil rescue untuk bergabung dengan tim pencarian, semoga korban segera ditemukan," kata Kepala Badan SAR Nasional Palembang, Herry Marantika.
Baca juga: Nakhoda hilang setelah tabrakan kapal di Sungai Mentaya Kalteng
Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020