"Mereka sudah mengajukan ke kami dan sudah disampaikan ke ke Kadinkes untuk dianggarkan," kata Pjs Wali Kota Batam Syamsul Bahrum di Batam, Kamis.
Ia menyatakan jangan sampai ada bahan-bahan dan perlengkapan tes usap PCR yang kurang, agar penanganan COVID-19 di kota itu tetap bisa maksimal.
"Termasuk reagen. Tidak boleh tidak ada," kata dia.
Baca juga: Kemendagri minta Pemprov Kepri tangani petugas pilkada yang reaktif
Baca juga: 10.778 penyelenggara Pilkada Kepri jalani tes cepat COVID-19
Bahkan Syamsul mengatakan apabila sudah sangat mendesak, bahan yang diperlukan itu bisa langsung dibeli dulu. Karena dananya ada.
Di tempat terpisah, Kepala BTKLPP Kelas I Batam, Slamet mengakui ketersediaan reagen sudah mulai menipis.
"Kondisi logistik untuk VTM dan dacron untuk Batam masih cukup. Tinggal reagen yang perlu menjadi perhatian jika akan dilakukan (tes terhadap ratusan petugas KPPS)," kata dia.
Sementara itu, tambahan bahan dan perlengkapan tes usap PCR dibutuhkan agar tes yang akan dilaksanak petugas KPPS, pengawas TPS dan petugas ketertiban di TPS yang reaktif dalam tes cepat COVID-19.
Anggota KPU Kepri, Widiyono Agung menyatakan hingga kemarin, sekitar 1.000 orang petugas KPPS dan ketertiban TPS reaktif dalam tes cepat C0VID-19. Dan kebanyakan dari mereka adalah yang bertugas di Batam.*
Baca juga: Positif COVID-19 di Batam bertambah 14 menjadi 3.995 kasus
Baca juga: RSKI Pulau Galang rawat inap 307 pasien terkonfirmasi positif COVID-19
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020