Pebalap berusia 22 tahun asal Inggris itu diberi kesempatan emas oleh Mercedes, untuk 'kabur' sementara dari tim papan bawah Williams menggantikan kompatriotnya yang harus absen karena terjangkit COVID-19.
Promosi sementara itu dipandang oleh sejumlah pihak sebagai pertarungan head-to-head antara Russell dan Valtteri Bottas untuk bangku di tim juara dunia itu pada 2022.
Namun Russell, yang belum mencetak satu poin pun dalam dua tahun karirnya bersama Williams di Formula 1, tidak akan membiarkan tekanan, keinginan meraih pole position maupun juara Grand Prix dengan mobil yang telah menang 13 balapan musim ini mempengaruhinya.
Baca juga: Russell tak akan sia-siakan kesempatan emas bersama Mercedes
"Saya akan turun ke sana, saya akan menikmatinya," kata Russell di sesi jumpa pers virtual seperti dikutip Reuters, Kamis.
"Tidak ada target. Toto (Wolff), Mercedes tidak mengharapkan apa-apa dari saya, karena kalian tidak bisa menilai seseorang dari satu balapan."
Karir Russell selama ini didukung oleh Mercedes namun dia ditempatkan di tim Williams, yang merupakan salah satu pengguna mesin Mercedes, pada 2019 untuk belajar dari bawah.
Kurang dari 48 jam sejak sang juara dunia tujuh kali dinyatakan positif COVID-19, Russell mendapat lampu hijau dari Mercedes dan Williams untuk mengisi bangku Hamilton.
Baca juga: Lewis Hamilton positif terjangkit COVID-19
Baca juga: Russell gantikan Hamilton di Mercedes untuk Grand Prix Sakhir
"Saya dapat panggilan telepon dari Toto jam dua Selasa dini hari. Saya sedang berada di kamar mandi saat itu sehingga agak canggung.
"Sangat cemas pada Selasa menunggu apakah kami bisa meraih kesepakatan dengan Williams dan saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada mereka karena mengizinkan saya mendapat kesempatan ini," kata Russell.
Russell sudah cukup paham dengan tim Mercedes karena selama dua tahun dia pernah bertugas sebagai pebalap cadangan dan membantu di simulator.
Sedikit masalah yang ditemui jelang Grand Prix Sakhir adalah ketika dia mendapati kokpit mobil W11 yang dibangun khusus untuk Hamilton terlalu kecil bagi tubuh jangkungnya.
Baca juga: Tanpa Hamilton, GP Sakhir hadirkan tantangan baru
Baca juga: Statistik Grand Prix F1 Sakhir
Russell harus menggunakan sepatu dengan ukuran yang lebih kecil agar muat di dalam kokpit.
"Kaki saya yang berukuran 11 cukup menyulitkan jadi saya harus menggunakan sepatu dengan satu ukuran lebih kecil dari biasanya," kata dia.
"Sedikit tidak nyaman tapi saya yakin bisa menahan rasa sakitnya."
Baca juga: FIA mulai investigasi kecelakaan Grosjean di Grand Prix Bahrain
Baca juga: Petugas medis F1 ungkap betapa tipis kesempatan selamatkan Grosjean
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2020