"Melihat informasi terbaru mengenai vaksin COVID-19 yang akan segera tersedia di seluruh dunia, selama beberapa pekan ke depan kami akan mulai menghapus klaim palsu tentang vaksin, yang sudah diverifikasi oleh pakar kesehatan publik di Facebook dan Instagram," tulis Facebook di blog resmi mereka.
Informasi tidak benar soal vaksin COVID-19 beredar di media sosial, termasuk mengenai keamanan, bahan baku dan efek samping.
Lembaga nirlaba First Draft, dikutip dari Reuters, Jumat, menemukan 84 persen konten yang mereka teliti berisi teori konspirasi yang berkaitan dengan vaksin COVID-19, berasal dari Facebook dan Instagram, yang juga milik Facebook Inc.
Facebook menyatakan akan menghapus misinformasi yang bisa menimbulkan bahaya secara fisik.
"Ini termasuk klaim yang salah tentang keamanan, efektivitas, bahan atau efek samping vaksin. Contohnya, kami akan menghapus klaim yang salah bahwa vaksin COVID-19 mengandung chip mikro, atau apa pun yang tidak berada di daftar resmi bahan baku vaksin," kata Facebook.
Facebook belum mengumumkan kapan tepatnya mereka akan mulai menghapus hoaks tentang vaksin, namun, mereka berkomitmen untuk terus memperbarui informasi dari lembaga kesehatan resmi untuk mengecek fakta tentang vaksin COVID-19.
Baca juga: Mata uang kripto Facebook Libra ganti nama jadi Diem
Baca juga: Facebook beli startup layanan pelanggan "Kustomer"
Baca juga: Mata uang kripto Facebook Libra bakal diluncurkan awal tahun depan
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020