Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto melepas ekspor produk UKM bersamaan dengan non-UKM ke pasar Global 2020 senilai triliunan rupiah.Terdiri dari 79 perusahaan kategori non-UKM, dan 54 perusahaan kategori UKM dengan total ekspor di Desember 2020 senilai 1,64 miliar dolar AS atau setara dengan Rp23,75 triliun
Mendag Agus Suparmanto dalam acara pelepasan produk Indonesia ke pasar Global 2020, di Lamongan, Jawa Timur, pada Jumat, mengatakan ekspor kali ini melibatkan 133 perusahaan.
"Terdiri dari 79 perusahaan kategori non-UKM dan 54 perusahaan kategori UKM dengan total ekspor di Desember 2020 senilai 1,64 miliar dolar AS atau setara dengan Rp23,75 triliun ," kata Mendag Agus yang disiarkan Sekretariat Presiden secara daring.
Dalam acara yang dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut Mendag Agus mengatakan pada pelepasan ekspor kali ini terdapat perusahaan non-UKM yang baru perdana melakukan ekspor. Perusahaan tersebut yakni PT Universal Strategic Alliance dari Mojokerto, Jatim.
Baca juga: Presiden Jokowi: Daya saing ekspor nasional harus terus ditingkatkan
"Dimana mereka berhasil mengekspor produk cerutu senilai 86.400 dolar AS atau setara Rp1,28 miliar ke pasar Jepang," kata Mendag
Selain itu, kata dia, terdapat tujuh perusahaan yang berhasil melakukan diversifikasi sehingga berhasil mengekspor produk baru.
Ketujuh perusahaan tersebut yakni PT Bumi Pangan Utama dari Propinsi Banten dengan produk udang tepung, PT Mukura Dasdhot dari Propinsi Banten dengan produk roster 3 dimensi, dan PT Makmur Jaya Sejahtera dari Bali dengan produk fillet ikan snapper opaka, red snapper, grouper.
Kemudian PT Kewalram dari Propinsi Jawa Barat dengan produk woman apparel dengan embroidery, PT Tri Sinar Purnam dari Jawa Tengah dengan produk cor sambungan pipa besi, PT Sorini Agro Asia Corporindo dari Jawa Timur dengan produk sorbitol untuk pasta gigi, serta PT. Mega Suryamas dari Jawa Timur dengan produk soap noodles.
Baca juga: Presiden Jokowi ingatkan agar tak cepat puas dengan capaian ekspor
“Total nilai ekspor hasil diversifikasi produk baru dari perusahaan non-UKM tersebut mencapai 24,42 juta dolar atau setara Rp354,16 miliar," katanya.
Sementara itu dalam acara tersebut Presiden Jokowi mengatakan bahwa salah satu kunci untuk memperbaiki perekonomian nasional adalah dengan meningkatkan ekspor.
Dengan ekspor yang meningkat akan membantu para pelaku usaha untuk tumbuh dan membuka lapangan kerja.
Baca juga: Mendag : Ekspor serentak sebagai upaya pemulihan ekonomi
"Selain itu juga untuk menghasilkan devisa dan mengurangi defisit transaksi berjalan," kata Presiden Jokowi.
Kepala Negara menyadari bahwa dalam situasi pandemi sekarang ini perekonomian global mengalami kelesuan, sehingga berdampak pada menurunnya pasar ekspor.
"Namun kita tidak boleh menyerah. Kita harus melihat lebih jeli, melihat peluang pasar ekspor yang masih terbuka lebar di negara-negara yang juga sekarang ini sedang mengalami pandemi," katanya.
Baca juga: Mendag catat ekspor oleh 54 UKM ekspor capai Rp178 miliar
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020