Lokasi tersebut memang menjadi proyek rintisan program Kampung Tanggguh Bencana yang akan disimulasikan bersama Wali Kota Jakarta Barat pada hari Minggu (6/12).
"Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka antisipasi banjir yang kerap terjadi di wilayah Cengkareng. Ini pula sebagai tindak lanjut instruksi Gubernur DKI Jakarta terkait dengan persiapan kampung tangguh bencana, terutama bencana banjir," kata Camat Cengkareng Ahmad Faqih di Jakarta, Jumat.
Dalam persiapan tersebut, seluruh elemen pemerintahan Kelurahan Rawa Buaya, suku dinas, hingga sukarelawan yang bersiap dengan tenda pengungsian dan dapur umum.
Baca juga: Pemkot Jakpus pastikan akan awasi penerapan 3M di pengungsian banjir
Tak hanya itu, beragam alat penyelamat seperti perahu tandu dan pelampung juga disiagakan untuk mengevakuasi korban banjir yang terjebak di ketinggian lantai atas rumahnya.
"Dasarnya adalah pengalaman dua tahun belakangan ini, wilayah Jakarta Barat, khususnya Rawa Buaya, sering banjir, terutama banjir awal Januari 2020 dengan intensitas luar biasa. Ketinggian air mencapai 1—2 meter. Lama banjir kurang lebih 3 hari," katanya.
Faqih mengatakan bahwa Pemkot Jakarta Barat telah melakukan sejumlah upaya penanganan bencana banjir di wilayahnya.
Upaya tersebut di antaranya membuat waduk dan embung pada sejumlah titik wilayah, pengerukan waduk Bojong Indah, serta pembersihan sejumlah saluran primer, tersier, dan saluran induk.
Terkait dengan personel yang disiapkan pada simulasi pembentukan kampung tangguh bencana, Faqih mengatakan bahwa semua personel, baik tingkat kelurahan maupun kecamatan, dilibatkan dalam kegiatan tersebut.
Baca juga: RW 01 Rawa Buaya disiapkan jadi Kampung Tangguh Bencana
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020