"Para investor Jepang sangat mendukung upaya kita untuk meningkatkan profesionalitas, transparansi, dan akuntabilitas dalam pengelolaan aset-aset BUMN," ujar Menteri Erick dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Ia menambahkan Indonesia sedang mengalami transformasi besar-besaran, yang mana BUMN bergerak maju menuju tata kelola, transparansi, dan akuntabilitas yang lebih baik.
Sehubungan dengan rencana pendanaan dan kerja sama dengan beberapa lembaga internasional pada awal 2021, Menteri Erick mengatakan sedang mempersiapkan beberapa aset infrastruktur strategis yang sedang dikerjakan BUMN seperti jalan tol, bandara, dan pelabuhan laut.
Baca juga: Luhut: Jepang akan investasi 4 miliar dolar untuk dukung SWF Indonesia
Delegasi pemerintah Indonesia yang dipimpin Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri BUMN itu melakukan kunjungan ke Jepang. Ini adalah kunjungan kali kedua dari wakil pemerintah Indonesia ke Jepang.
Sebelumnya, pada awal November lalu Menteri BUMN juga berkunjung ke Jepang dalam rangka memperkuat kerja sama di sejumlah sektor bidang ekonomi dan kesehatan.
Rangkaian kunjungan juga menjadi komitmen kedua negara untuk memperkuat kerja sama. Komitmen ini tak terlepas dari kunjungan Yoshihide Suga ke Jakarta pada bulan Oktober lalu.
Baik PM Suga dan Presiden Jokowi bersepakat memperkuat sinergi Indonesia-Jepang dalam konteks bilateral. Kali ini, delegasi bertemu dengan beberapa instansi pemerintah Jepang dan sekitar 20 perusahaan terkemuka diantaranya Mitsubishi Estate, Mitsui, Hanwa, dan Sumitomo.
Baca juga: Indonesia undang Jepang jadikan Pulau Kura-Kura Bali pusat riset dunia
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020