Jalan kabupaten penghubung antar kecamatan tepatnya di Desa Cikangkareng Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat terputus akibat tertimbun longsor sepanjang 30 meter, Minggu.Kami bersama warga berusaha membuka kembali jalan yang tertutup sambil menunggu alat berat, agar aktifitas warga tidak terhambat
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur Irfan Sopyan saat dihubungi di Cianjur Minggu, mengatakan tebing setinggi 100 meter yang sempat longsor tahun 2009 itu kembali longsor, sehingga akses utama penghubung antar Kecamatan Cibinong dengan Kecamatan Cikadu, terhambat tidak dapat dilalui kendaraan dari Cibinong atau sebaliknya.
Baca juga: Sungai Belawan meluap, Jembatan Merah Tuntungan Deliserdang longsor
BPBD Cianjur berkordinasi dengan dinas terkait untuk mengirim alat berat guna menyingkirkan material longsoran setebal 7 meter tersebut.
"Tidak ada korban jiwa, namun longsor menutup landasan jalan milik kabupaten penghubung antar kecamatan. Tidak hanya menutup jalan, puluhan rumah warga terancam, sehingga relawan tangguh bencana (Retana) diminta mengimbau warga untuk waspada dan segera mengungsi, jika melihat tanda alam," katanya.
Ia menjelaskan, longsor terjadi secara tiba-tiba, meski tidak ada hujan dan cuaca cerah menjelang siang.
Baca juga: 300 lebih warga Banjarnegara-Jateng mengungsi akibat longsor
Namun tebing yang labil tiba-tiba bergerak dan longsor tidak dapat dihindari. Beruntung saat longsor terjadi arus lalulintas sepi dan sebagian besar warga sedang beraktifitas di ladang, sehingga korban jiwa dapat dihindari.
"Untuk sementara waktu, yang rumahnya dekat lokasi diungsikan," katanya.
"Kami masih melakukan pendataan, berapa rumah yang terancam, saat ini petugas fokus membersihkan material longsor dengan alat manual dibantu warga sekitar sambil menunggu alat berat dari PUPR Cianjur. Harapan kami proses evakuasi dapat dilakukan dalam dua hari," katanya.
Baca juga: BPBD Cianjur: Sebagian besar korban longsor sudah pulang ke rumah
Sementara Korcam Retana Cibinong, Indra mengatakan sejak jauh hari pihaknya telah melakukan mitigasi dan mengimbau warga terutama pengguna jalan untuk ekstra hati-hati saat melintas, karena selama beberapa hari terakhir, sempat terlihat pergerakan tanah di tebing yang longsor.
Dugaan Retana terbukti, tidak ada hujan yang turun, tebing setinggi 100 meter longsor dan menutup akses jalan, uajrnya.
"Longsor terjadi tiba-tiba, saat material batu dan tanah berjatuhan arus lalulintas sedang sepi, sehingga tidak ada korban jiwa, namun panjangnya longsoran menyebabkan puluhan rumah di Kampung Sinarpajar, Desa Cikangkareng, terancam," katanya.
Saat ini, pihaknya bersama puluhan petugas dan relawan siaga di lokasi untuk mengimbau warga untuk mengungsi jika longsor kembali terjadi dan mengancam perkampungan warga.
"Kami bersama warga berusaha membuka kembali jalan yang tertutup sambil menunggu alat berat, agar aktifitas warga tidak terhambat," katanya.
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020