"BUMN Kepelabuhanan berperan besar dalam meningkatkan daya saing nasional," kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar, di sela Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Senin.
Menurut Mustafa, pentingnya percepatan perbaikan infrastruktur pelabuhan karena 80 persen volume perdagangan baik internasional maupun antar pulau.
Ia menjelaskan, untuk meningkatkan daya saing tersebut, pemerintah harus berkomitmen menurunkan biaya logistik melalui peningkatan pelayanan dan produktivitas pelabuhan.
Penataan kembali pelabuhan khususnya pelabuhan utama, sesungguhnya sudah dilakukan sejak 2007 melalui pengadaan peralatan guna menunjang kecepatan pelayanan dan kelancaran arus barang.
"Peningkatan produktivitas di pelabuhan diharapkan sudah dirasakan manfaatnya mulai 2010," tegas Mustafa.
Adapun pengembangan terminal dan pelabuhan baru meliputi pelabuhan Karingau, Teluk Lamong, Makassar, dan Ancol Timur. Meski demikian, Mustafa tidak merinci nilai investasi yang dibelanjakan pelabuhan I-IV dalam mengembangkan infrastruktur yang dimaksud.
Ia hanya menjelaskan, investasi untuk memberikan pelayanan 24 jam per hari, dan 7 hari dalam satu minggu di pelabuhan utama.
Selain itu juga dikembangkan infrastruktur pendukung seperti perbankan, depo peti kemas yang mempercepat proses arus keluar masuk barang.
"Kami sudah meminta Pelindo menerapkan service level agreement (SLA/pemberian jaminan pelayanan) kepada pelanggan. Tetapi apabila tidak bisa memenuhi ketentuan maka Pelindo harus membayar denda," tegas Mustafa.(R017/S004)
Pewarta: mansy
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010