Direktur Utama BRI Danareksa Sekuritas Friderica Widyasari Dewi mengatakan, pengembangan sistem online trading syariah tersebut diharapkan mampu menambah basis investor syariah di Indonesia.
"D’ONE Syariah merupakan platform online trading terbaru dari BRI Danareksa Sekuritas, yang dirancang khusus untuk memenuhi tidak hanya kebutuhan nasabah akan fasilitas trading online yang reliable, tetapi juga memenuhi kaidah hukum syariah," ujar Friderica dalam peluncuran SOTS tersebut secara daring di Jakarta, Senin.
Baca juga: Dompet Dhuafa gandeng dua perusahaan sekuritas garap wakaf saham
Friderica menuturkan, D’ONE Syariah juga memudahkan investor untuk mendapatkan keuntungan dari perdagangan saham tanpa rasa khawatir akibat menyalahi prinsip syariah. Adapun beberapa fitur yang sudah disesuaikan dengan prinsip syariah di antaranya "running trade" yang hanya menampilkan saham syariah dan fitur otomatis untuk tidak dapat melakukan pembelian saham di luar saham syariah, serta fitur otomatis untuk tidak dapat melakukan pembelian tanpa ketersediaan dana.
Menurutnya, upaya pengembangan D’ONE Syariah juga merupakan langkah perusahaan untuk terus mengembangkan layanan di pasar modal guna mendukung program BRI sebagai "Integrated Financial Solution" di Indonesia.
"Kami berupaya agar BRI Danareksa Sekuritas dapat terus bertumbuh secara berkesinambungan. Melalui kerja sama jaringan distribusi luas dan tersebar yang dimiliki oleh BRI, BRIDS mendapat amanah untuk dapat lebih fokus mengembangkan pasar ritel," ujar Friderica.
Perseroan juga akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi masyarakat di berbagai kota di Indonesia guna meningkatkan jumlah nasabah. Tahun ini, BRI Danareksa Sekuritas juga mendapatkan mandat untuk mengakuisisi rekening efek pegawai Grup BRI dan nasabah ritel BRI.
Baca juga: BEI berharap fatwa saham dan sukuk tingkatkan kepercayaan masyarakat
Di era modern saat ini semua dituntut serba mudah. Hal tersebut juga selaras dengan kebutuhan investor untuk berinvestasi di dunia pasar modal. Oleh karena itu, BRI Danareksa Sekuritas menghadirkan pembukaan Rekening Efek dan Rekening Dana Nasabah (RDN) secara instant melalui situs web https://eform.danareksaonline.com/.
Dalam menghadirkan layanan tersebut, BRI Danareksa Sekuritas menggandeng Bank BRI sebagai bank penyedia RDN untuk menyimpan dana milik investor dengan aman. Pemilihan Bank BRI sebagai Bank penyedia RDN dikarenakan keunggulan Bank BRI sebagai salah satu bank administrator RDN yang menggunakan Application Programing Interface (API) untuk pembukaan RDN secara online.
Dengan menggunakan API pembukaan RDN menjadi lebih mudah, karena tidak diperlukan lagi dokumen fisik yang ditandatangani. Jadi investor cukup memasukkan data diri di aplikasi online, nomor rekening tabungan Bank BRI , nomor ponsel yang telah teregister di Bank BRI dan kode OTP maka rekening efek dan RDN akan terbentuk dengan mudah.
PT Danareksa Sekuritas resmi mengubah nama perusahaan menjadi PT BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) sekaligus mengubah logonya. Langkah penggantian nama dan logo perusahaan dilakukan setelah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mengakuisisi 67 persen saham Danareksa Sekuritas. Keputusan penggantian nama itu berlaku efektif per 9 Oktober 2020
Dengan perubahan nama dan logo baru, serta layanan D’ONE Syariah, diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan bagi nasabah, dan dapat mengembangkan pasar ritel ke tingkat selanjutnya.
"Launching D’ONE Syariah merupakan langkah awal bagi kami untuk menjadi yang terdepan dalam pengembangan pasar keuangan syariah yang memang memiliki potensi yang sangat besar di Indonesia," ujar Friderica.
Pasar modal syariah memang mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Sejak SOTS diluncurkan pada 2011, jumlah investor saham syariah meningkat secara signifikan.
Berdasarkan data IDX Islamic, selama enam tahun, sejak 2015 hingga Oktober 2020, jumlah investor saham syariah meningkat pesat. Selama periode tersebut, jumlah investor syariah tumbuh dari 4.908 investor pada 2015 menjadi 81.413 investor per Oktober 2020, atau dengan rata-rata tingkat pertumbuhan (CAGR) sebesar 75 persen per tahun. Peningkatan jumlah investor saham syariah ini tentunya tidak lepas dari peran regulator maupun perusahaan efek dalam melakukan literasi dan edukasi terkait pasar syariah.
Meski di tengah pandemi COVID-19, jumlah investor saham syariah di BEI terus bertambah. Hingga Oktober 2020, jumlah pemodal saham syariah mencapai 81.413 investor, mengalami penambahan 12.814 pemodal atau naik 18,68 persen jika dibandingkan sebanyak 68.599 investor pada 2019.
Tidak hanya itu, akumulasi transaksi investor syariah juga meningkat cukup signifikan. Per Oktober 2020, nilai transaksi harian saham syariah mencapai Rp4,2 triliun. Di sisi lain, rata-rata frekuensi saham syariah tercatat sebesar 395 ribu kali per hari.
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020