Pegawai Puskesmas Kecamatan Medan Maimun, Emma (42), Senin, menjelaskan setelah banjir, masyarakat harus mendapat pengobatan dan pemeriksaan kesehatan agar tidak terkena penyakit yang ditimbulkan dari banjir.
Ia menyebutkan, pengobatan terhadap masyarakat itu, tidak hanya warga yang berada di Kelurahan Aur, melainkan juga di Kelurahan Sei Mati, Kelurahan Hamdan, dan beberapa kelurahan lainnya yang terpapar banjir di wilayah Kecamatan Medan Maimun.
"Jadi warga tersebut diberikan vitamin, obat gatal, obat diare (mencret) dan jenis obat-obatan lainnya yang diperlukan masyarakat," ujar.
Baca juga: Pangdam beri semangat korban banjir Medan-Deli Serdang
Baca juga: Warga Medan bersihkan rumahnya dari lumpur sisa banjir
Pemantauan di lokasi, tim medis dari Puskesmas menggunakan protokol kesehatan dilengkapi APD memberikan pengobatan terhadap warga tersebut dengan menggunakan satu unit mobil puskesmas keliling warna putih.
Mobil dinas milik pemerintah itu mengangkut beberapa kotak obat-obatan berbagai jenis, dan sejumlah tenaga medis dari Puskesmas Kecamatan Medan Maimun. Warga korban banjir sangat antusias berobat dan pemeriksaan kesehatan.
Sebelumnya, pada Kamis (3/12) sekitar pukul 21.00 WIB, Sungai Deli meluap dan merendam 234 unit rumah warga. Banjir dari Sungai Deli itu, adalah banjir kiriman yang berasal dari daerah Brastagi, Kabupaten Karo.
Banjir tersebut merendam sedikitnya 2.773 rumah yang berada di tujuh kecamatan di Kota Medan.Tujuh kecamatan terendam banjir yakni Kecamatan Medan Maimun, Medan Johor, Medan Selayang, Medan Tuntungan, Medan Baru, Medan Petisah dan Medan Polonia.*
Baca juga: Stafsus Menteri PUPR sebut banjir di Medan karena drainase buruk
Baca juga: Bulog Sumut siapkan bantuan beras untuk bencana alam
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020