Rektor Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak, Kalimantan Barat, Prof Garuda Wiko meluncurkan mobil listrik karya mahasiswa Fakultas Teknik.Hadirnya mobil listrik Kapuas 1 oleh mahasiswa Fakultas Teknik sebagai upaya Untan Pontianak tetap ikut dan melahirkan sebuah karya nyata berbasis ilmu, berpengetahuan dan teknologi
"Hadirnya mobil listrik Kapuas 1 oleh mahasiswa Fakultas Teknik sebagai upaya Untan Pontianak tetap ikut dan melahirkan sebuah karya nyata berbasis ilmu, berpengetahuan dan teknologi," ujar Rektor Untan di Pontianak, Senin.
Ia mengaku bangga atas kerja keras mahasiswa serta dosen pembimbing dalam melahirkan inovasi melalui kreativitas yang ada. Bodi mobil listrik ini dibuat dengan memanfaatkan limbah tandan sawit. Pembuatan mobil tersebut meraih juara dari segi desain dalam perlombaan yang diselenggarakan Kemendikbud 2020.
Baca juga: Motor listrik memiliki peluang besar untuk berkembang di Indonesia
"Kita tentu bangga mahasiswa kita ini melalui mobil listriknya menjadi juara dari sisi desain terbaik dalam kompetensi tingkat nasional. Semoga ini melahirkan manfaat luas bukan hanya bagi mahasiswa namun masyarakat luas," katanya.
Saat ini, kata dia, secara nasional kementerian juga sudah menjadikan inovasi sebagai indikator tolak ukur dari kinerja perguruan tinggi.
"Jadi perguruan tinggi dituntut untuk membuat inovasi dan kita terus mengarah serta membuat aksi nyata akan hal itu," kata Rektor Untan itu.
Pihaknya akan terus mendorong dan mendukung kepada mahasiswa Fakultas Teknik Untan Pontianak untuk mengembangkan mobil listrik tersebut.
Baca juga: Investasi pengembangan baterai langkah strategis menuju industri EV
“Penghargaan untuk mahasiswa terutama dukungan untuk kegiatan-kegiatan berikutnya untuk pengembangan dan penyempurnaan dari mobil listrik ini. Penghargaan yang berupa biaya pembinaan, dan tentu saja nanti ada penghargaan, medali, kepada mahasiswa yang berprestasi di tingkat tertentu baik internasional, nasional, atau lokal,” kata dia.
Terkait produk inovasi mahasiswanya ke depan untuk pengembangan, kata dia, tentu membutuhkan kolaborasi.
"Butuh kolaborasi baik dari perguruan tinggi, birokrasi dan industri. Kita harus berjalan bersama terhadap inovasi generasi muda kita," katanya.
Mobil listrik Kapuas 1 yang dibuat sepuluh mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Untan tersebut memiliki daya jelajah hingga 35 kilometer dengan pengisian selama empat jam serta kecepatan maksimal 50 kilometer per jam. Sedangkan untuk biaya pembuatan mobil tersebut saat ini sekitar Rp 100 juta.
Baca juga: Kemenperin dorong investasi pengembangan baterai kendaraan listrik
Pewarta: Dedi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020