• Beranda
  • Berita
  • Penyesuaian tarif tol perlu faktor pertumbuhan daya beli warga

Penyesuaian tarif tol perlu faktor pertumbuhan daya beli warga

8 Desember 2020 09:05 WIB
Penyesuaian tarif tol perlu faktor pertumbuhan daya beli warga
Ilustrasi - Ruas jalan tol. ANTARA/M Razi Rahman

Fraksi PKS berpendapat berkaitan dengan jalan tol, terdapat beberapa hal yang perlu mendapat perhatian khusus

Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama menyatakan, kebijakan terkait penyesuaian tarif ruas jalan tol juga perlu mempertimbangkan faktor pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat di berbagai daerah yang terdampak penyesuaian tersebut.

"Fraksi PKS berpendapat berkaitan dengan jalan tol, terdapat beberapa hal yang perlu mendapat perhatian khusus, yaitu penyesuaian tarif tol harus memasukkan unsur pertumbuhan ekonomi dan kemampuan daya beli masyarakat," kata Suryadi Jaya Purnama dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Ia mengemukakan bahwa hal tersebut merupakan insentif bagi masyarakat dan dunia industri yang diharapkan akan memacu pertumbuhan ekonomi secara umum.

Selain itu, ujar dia, perlu ada batasan maksimal masa konsesi jalan tol secara jelas.

Dengan demikian, lanjutnya, maka ke depannya tidak terjadi penguasaan yang sangat panjang pada aset yang sangat potensial dan strategis bagi pembangunan.

"Hal ini diharapkan akan semakin mempercepat roda perekonomian masyarakat," ujar Suryadi.

Sebelumnya terkait tol, Kementerian PUPR melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mengungkapkan perkembangan pembangunan jalan di Indonesia saat ini mengalami peningkatan.

"Perkembangan pembangunan jalan tol saat ini semakin mengalami peningkatan, yaitu total jalan tol di Indonesia berdasarkan monitoring konstruksi jalan tol sudah mencapai sepanjang 2.307 km menyusul ruas-ruas lainnya yang selesai konstruksi pada akhir tahun 2020," ujar Kepala BPJT Danang Parikesit saat dihubungi Antara di Jakarta, Senin (16/11).

Ia mengatakan selama pandemi COVID19 pelaksanaan pembangunan jalan tol tetap berjalan dengan memperhatikan protokol pencegahan COVID19 bagi seluruh pekerja di lapangan, dan tetap optimis agar konstruksi dapat selesai sesuai target penyelesaian.

"Terbangunnya infrastruktur jalan tol bukan hanya sebagai jalur penghubung mobilisasi transportasi antar wilayah, tetapi dapat juga diintegrasikan dengan kawasan industri yang semakin berkembang," kata Danang Parikesit.

Dengan demikian, lanjut Kepala BPJT tersebut, maka hal tersebut dinilai dapat mendukung peningkatan daya saing produk Indonesia di pasar global berskala internasional.

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020