"Tokoh agama berperan penting menjaga kerukunan antarumat beragama dengan memberikan arahan didasari dengan iman, yang memberikan motivasi menjaga kerukunan dan mendukung pemerintah memutuskan mata rantai penyebaran COVID-19," katanya saat membuka dialog lintas tokoh agama secara virtual, di Ambon, Selasa.
Saat ini, katanya, umat beragama di Indonesia menghadapi tantangan pandemi COVID-19.
"Langkah pencegahan penularan merupakan bagian ikhtiar bersama, yakni ikhtiar lahir dan ikhtiar batin. Ikhtiar lahir berupa pembatasan kegiatan masyarakat, yakni PSBB dan PSBB transisi," katanya.
Semua agama, katanya, mengajarkan hal yang sama bahwa hanya upaya dan doa yang dapat mengubah kehidupan manusia.
Semua pemeluk agama, menurut dia, berhak dan harusnya perpandangan bahwa agama yang dianutnya adalah agama yang paling benar dan baik, tetapi sebaliknya setiap pemeluk agama juga harus menghargai pemeluk agama yang lain bahwa mereka punya hak yang sama adalah agama yang paling benar dan baik.
"Saya sangat menghargai langkah kerukunan yang dilakukan pemerintah dan masyarakat kota Ambon, dimana Maluku saya bisa katakan menjadi tempat belajar kerukunan bangsa, " ujarnya.
Ditambahkannya, seiring perkembangan, penyebaran umat manusia agama juga turut berkembang.
Di tengah keberagaman agama yang luar biasa di Indonesia, katanya, merupakan bagian dari nikmat Tuhan kepada indonesia,
"Alhamdulillah Indonesia masih berdiri kokoh, bersatu teguh dan terus maju, tentu tidak mudah karena dibutuhkan kerja sama untuk menjaga kerukunan, karena semua agama selalu mengajarkan kehidupan adil, dan saling menghormati perbedaan, " kata Menteri Agama.
Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020