Pilkada di Sulteng, warga Palu antusias ke TPS

9 Desember 2020 09:29 WIB
Pilkada di Sulteng, warga Palu antusias ke TPS
Sejumlah warga memperhatikan pasangan calon guberbur dan wali kota yang akan dipilih pada Pilkada Serentak, Rabu (9 /12/2020). ANTARA/Anas Masa/am.
Di tengah pandemi COVID-19, warga Palu, Sulawesi Tengah, antusias menuju tempat pemungutan suara (TPS) untuk memberikan suara mereka kepada pasangan calon Gubernur/Wakil Gubernur Sulteng dan Wali Kota/Wakil Wali Kota Palu pada pilkada serentak yang berlangsung 9 Desember 2020.

Pantauan Antara Biro Sulteng di sejumlah TPS yang ada di wilayah Palu dan sekitarnya, Rabu, banyak warga sebelum pemungutan suara dimulai, bahkan sudah datang lebih awal.

"Saya dan suami sekitar pukul 06.30 WITA sadah datang ke TPS karena sudah tak sabar mencoblos," kata Agustina Sapang, warga di Kelurahan Tatura Selatan itu.

Ia mengatakan sengaja datang lebih awal supaya bisa melihat pasangan calon gubernur/wakil gubernur dan wali kota/wakil wali kota yang akan dipilihnya.

Baca juga: 1,6 juta pemilih di Karawang tentukan calon bupati pilihannya
Baca juga: Pilkada Surabaya, Wali Kota Risma 20 detik di bilik suara
Baca juga: Calon Bupati Pasaman Barat tidak terdaftar di DPT pilkada setempat


"Takut jangan sampai salah pilih," kata ibu rumah tangga tersebut.

Ia dan suaminya memilih di TPS-5 Jalan Kancil Bawah, Kecamatan Palu Selatan.

Suasana sama juga terlihat di TPS 9 masih dalam wilayah Kelurahan Tatura Selatan. Di TPS itu juga banyak warga yang datang lebih awal.

Mereka rata-rata datang lebih cepat sebelum pemungutan suara di mulai agar masih ada kesempatan mengenal para pasangan calon yang akan dipilihnya.

Baik warga sebagai pemilih maupun petugas KPPS di TPS tetap mematuhi protokol kesehatan COVID-19 sebagaimana yang telah ditetapkan pemerintah demi mencegah penyebaran virus corona.

Warga menggunakan masker dan juga sarung tangan saat akan masuk ke dalam TPS. Juga di pintu masuk setiap pemilih terlebih dahulu menjalani pemeriksaan suhu tubuh oleh petugas TPS setempat.

Usai mencoblos, mereka menjalani tetes tinta dengan menggunakan pipet, lalu kemudian mencuci tangan barulah meninggalkan TPS. Jika ada warga yang datang tanpa memakai masker, maka petugas menyuruh pulang mengambil masker baru bersangkutan diperbolehkan untuk masuk mencoblos.

Hal itu sudah merupakan ketentuan yang tidak bisa diabaikan, kata Ketua KPPS TPS 5 Kelurahan Tatura Selatan Yusak Lamarua.

Pewarta: Anas Masa
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020