"Saya berharap 60-70 persen warga Surabaya bisa menggunakan hak pilihnya karena inilah saatnya pesta demokrasi untuk menentukan pemimpin ke depan," kata Machfud Arifin.
Machfud mengatakan dalam Pilkada Surabaya ini yang menggunakan hak pilihnya hanya dirinya dan istrinya, sedangkan tiga anaknya ber-KTP luar daerah. Meski demikian, anak dari pasangan Machfud Arifin dan Lita ikut mengawal ke TPS.
Baca juga: Pilkada Surabaya, Wali Kota Risma 20 detik di bilik suara
Baca juga: Rival Gibran siap rangkul seluruh partai politik
Baca juga: Pilkada Indragiri Hulu, Tim Patroli Politik Uang sita 146 amplop
"Yang punya hak pilih di sini hanya berdua, saya sama ibu saja. Anak saya yang satu masih kecil yang satu tinggal di Kalimantan dan yang satunya KTP-nya Jakarta," ujarnya.
Saat ditanya penerapan protokol kesehatan di TPS 25, Machfud mengatakan sudah baik mulai dari mencuci tangan dan diwajibkan memakai sarung tangan. "Ini sudah satu protokol kesehatan yang luar biasa salah satunya wajib membawa pakai masker," katanya.
Mengenai target perolehan suara, Machfud mengatakan pihaknya mengingankan target yang maksimal atau 63 persen.
"Insya Allah, kita kalau punya keinginan, lebih banyak lebih bagus," ujarnya.
Sementara itu, Pilkada Surabaya 2020 diikuti pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan Armuji. Paslon nomor urut 01 tersebut diusung oleh PDI Perjuangan dan didukung oleh PSI. Selain itu mereka juga mendapatkan tambahan kekuatan dari enam partai politik non parlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda.
Sedangkan pasangan Machfud Arifin-Mujiaman dengan nomor urut 02 diusung koalisi delapan partai yakni PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat dan Partai Nasdem serta didukung partai non-parlemen yakni Partai Perindo.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2020