• Beranda
  • Berita
  • GTPP: Perlu strategi pentahelix menahan laju transmisi lokal

GTPP: Perlu strategi pentahelix menahan laju transmisi lokal

9 Desember 2020 12:13 WIB
GTPP: Perlu strategi pentahelix menahan laju transmisi lokal
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Dominikus Mere (ANTARA/Bernadus Tokan)
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Dominikus Mere mengatakan, perlu menerapkan strategi pentahelix untuk menahan laju transmisi lokal di daerah ini.

"Salah satu strategi adalah dengan melakukan langkah-langkah kolaborasi pentahelix berbasis komunitas yaitu pemerintah, tokoh agama dan tokoh masyarakat di setiap tingkatan baik RT, RW dan kelurahan untuk bersama bahu membahu memberikan pemahaman kepada warga tentang bahaya COVID-19," kata Dominikus Mere di Kupang, Rabu.

Dia mengemukakan hal itu, dalam perbincangan dengan ANTARA berkaitan dengan terus melajunya transmisi lokal COVID-19 di NTT dalam beberapa bulan terakhir ini, dan upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk pencegahan.

Menurut dia, peningkatan peran para pihak, terutama satuan tugas penanganan COVID-19 adalah hal penting dan mendesak untuk dilakukan, untuk menahan laju transmisi lokal.

Baca juga: Lama nihil, COVID-19 akhirnya tembus di Kabupaten Sabu Raijua, NTT

Baca juga: Protokol kesehatan benteng pencegahan COVID-19 di Kota Kupang


Upaya lain yang perlu dilakukan adalah mengoptimalkan kegiatan tracing, pemeriksaan laboratorium PCR dan terapi oleh tenaga kesehatan, kata mantan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTT ini.

Dia mengatakan, tanpa adanya kesadaran bersama, laju pertumbuhan COVID-19 di daerah ini akan sulit dihambat.

Kota Kupang misalnya, hampir setiap hari terjadi penambahan kasus dengan jumlah cukup signifikan, sementara masyarakat tetap melakukan aktivitas tanpa menjaga jarak dan tidak mengenakan masker.

"Jadi untuk melawan pandemi ini tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja. Masyarakat harus paham dan melaksanakan protokol kesehatan, termasuk media yang bisa menyampaikan informasi yang benar ke masyarakat sehingga terbentuk pemahaman yang sama untuk melawan pandemi ini," kata mantan Sekda Kabupaten Ende ini menambahkan.

Jumlah kasus terkonfirmasi COVID-19 di NTT hingga Rabu, (9/12) tercatat 1.475 kasus positif dan 29 diantaranya meninggal dunia. 

Baca juga: Kasus positif COVID-19 di NTT tembus 1.000 orang

Baca juga: Ratusan penderita COVID-19 di Kota Kupang jalani karantina mandiri

Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020