Meski demikian, dari penghitungan suara tersebut, pasangan Gibran-Teguh Prakosa unggul jauh di atas Bajo dengan perolehan suara sebanyak 171 suara, Sedangkan untuk surat suara yang dianggap tidak sah sebanyak 13.
"Sehingga total suara yang tercoblos sebanyak 208. Kalau DPT (daftar pemilih tetap) yang terdaftar sebanyak 314," kata Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 22 Toto Saronto.
Baca juga: Sejumlah TPS unik di Pilkada Surakarta 2020
Dengan perolehan tersebut, diakuinya tingkat partisipasi pemilih pada pilkada kali ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan pilpres beberapa waktu lalu. Ia mengatakan kondisi tersebut tidak lepas karena adanya pandemi COVID-19.
"Padahal kami sudah menyiapkan thermogun, hand sanitizer, sabun, masker, sarung tangan tetapi ya memang seperti ini hasilnya," katanya.
Selain akibat pandemi, katanya, sebagian warga yang tidak mencoblos karena masih berada di perantauan. Bahkan, menurut dia sekitar 50 persen warga yang golput masih merantau.
Baca juga: Rival Gibran siap rangkul seluruh partai politik
"Selain itu ada juga yang sudah pindah tempat, tetapi ya banyak juga yang tidak datang karena takut pandemi tadi," katanya.
Di sisi lain, Gibran bersama pasangannya menang telak di TPS 8 tempat rivalnya mencoblos. Dari penghitungan suara tercatat Gibran-Teguh unggul dengan 146 suara, sedangkan pasangan Bajo meraih 58 suara.
Ketua KPPS Andre Musono mengatakan untuk surat suara tidak sah sebanyak 45 dengan mayoritas pemilih mencoblos kedua calon.
Baca juga: PDIP Surakarta tegaskan tidak boleh ada konvoi saat hari pencoblosan
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020