• Beranda
  • Berita
  • Akademisi USA dorong UMPR kembangkan "nano technology center"

Akademisi USA dorong UMPR kembangkan "nano technology center"

9 Desember 2020 17:16 WIB
Akademisi USA dorong UMPR kembangkan "nano technology center"
Prof Associate Dr Yashwant V Pathak (di layar) bersama akademisi UMPR dan Perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah saat workshop daring pengembangan kosmetik dengan teknologi nano yang digelar di Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Palangkaraya. ((ANTARA/HO/UMPR))

Potensi Indonesia untuk mengembangkan nano teknologi sangat besar

Akademisi Dean of college of Pharmacy south florida University, USA Prof Associate Dr Yashwant V Pathak mendorong Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMPR) mengembangkan "nano technologi center".

"UMPR agar dapat mengembangkan teknologi nano ini yang tentunya dapat diawali dengan penyiapan SDM dan kemudian diikuti penyediaan peralatan," kata Yashwant melalui pernyataan tertulis yang diterima di Palangka Raya, Rabu.

Untuk pengembangan teknologi nano, lanjut dia, sangat memungkinkan dengan adanya nano center seperti yang dikembangkan oleh negara negara maju seperti AS, China dan lain-lain.

"Potensi Indonesia untuk mengembangkan nano teknologi sangat besar apalagi negara kepulauan terbesar ini memiliki sumber daya alam yang melimpah," katanya.

Pernyataan itu diungkapkan dia saat menjadi pemateri dalam acara workshop daring pengembangan kosmetik dengan teknologi nano (nano technology for cosmeutical) yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UMPR.

Baca juga: Mahasiswa UII belajar nano teknologi ke Jepang

Baca juga: LPTB LIPI kembangkan masker bisa melemahkan virus corona


Yashwat menyebutkan bahwa aplikasi nano teknologi saat ini sudah berkembang pesat. Bukan hanya bidang kosmetik namun pada beberapa bidang kehidupan seperti makanan, pertanian, industri material juga menggunakan teknologi tersebut.

Dia menerangkan, pada prinsipnya nano teknologi bertujuan mengurangi penyerapan bahan bahan yang tidak bermanfaat atau beracun bagi tubuh sehingga yang diserap oleh tubuh hanya zat esensialnya saja yang sudah berukuran nano.

"Saat ini banyak kosmetik yang dikembangkan dengan teknologi nano dan hasilnya juga sangat memuaskan namun ironinya tidak semua produk menyajikan bukti saintifik," katanya.

Dekan FIK UMPR Nurhalina menyebutkan bahwa penyelenggaraan workshop dengan menghadirkan narasumber dari perguruan tinggi luar negeri diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan dosen dan mahasiswa di lingkungan FIK terkait isu-isu terkini dalam bidang kesehatan.

"Ke depan FIk UMPR berharap kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan secara berkala dengan menghadirkan narasumber pakar di bidang kesehatan termasuk dalam upaya pengembangan nano teknologi itu," katanya.

Baca juga: Kemenag-LIPI-Nano Center Indonesia kembangkan madrasah riset

Baca juga: Peneliti LIPI kembangkan alat penghasil nanopartikel

 

Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020