PT MRT Jakarta (Perseroda) mengalokasikan dana sebesar Rp3,655 triliun membiayai kegiatan pada 2021, khususnya untuk pembayaran sisa fase 1 dan pembangunan fase 2.Ini sudah disetujui oleh DPRD DKI kemarin
"Ini sudah disetujui oleh DPRD DKI kemarin, untuk 2021 alokasi dana dari Program PEN Penyertaan Modal Daerah (PMD) dalam bentuk penerusan hibah dan penerusan pinjaman itu sebesar Rp3,655 triliun," kata Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar dalam forum virtual di Jakarta, Kamis.
William memaparkan untuk 2021, dana sebesar Rp520 miliar akan digunakan untuk membayar tagihan yang tersisa di fase 1 MRT Jakarta dengan rute Lebak Bulus-Bundaran HI.
"Jadi fase 1 itu memang masih meninggalkan sejumlah pembayaran yang harus diselesaikan karena masa pemeliharaannya masih berjalan sampai Maret tahun depan," ujar William.
Sementara itu untuk proyek fase 2 MRT Jakarta merupakan proyek yang paling banyak memakan anggaran pada 2021 dengan jumlah Rp3,135 triliun.
Jumlah itu nantinya akan digunakan untuk membayar pengerjaan dari CP201 hingga CP207 serta digunakan juga untuk membayar konsultan.
Disamping PEN PMD sejumlah Rp3,655 triliun itu, MRT Jakarta juga mendapatkan komponen PMD lainnya sejumlah Rp1,7 triliun.
William mengatakan dana Rp1,7 triliun itu nantinya akan digunakan untuk membeli saham di PT KCI untuk mempermudah integrasi transportasi di wilayah Jabodetabek.
Baca juga: MRT lakukan kontrak langsung pekerjaan rute Harmoni-Mangga Besar
Baca juga: Pengerjaan Fase 2A Segmen 1 MRT Jakarta sudah 9,2 persen
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020