"Dapur umum kami buka di empat titik dan salah satunya di Kantor Dinsos Sampang," kata Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Sampang Erwin di Sampang, Kamis malam.
Banjir yang melanda Kota Bahari itu sejak Rabu (9/12) dan hingga Kamis sekitar pukul 22.30 WIB masih belum surut itu akibat hujan deras yang terjadi dalam dua hari terakhir.
Awalnya, banjir hanya menggenangi jalan raya di Kota Sampang dan di perkampungan warga yang tinggal di sepanjang aliran Sungai Kalikamuning, namun sejak Kamis (10/12) banjir kian meluas.
Sejumlah titik yang tergenang banjir, antara lain Jalan Tronojoyo, Jalan Wilis, Jalan Pemuda, Jalan Rajawali, Jalan Teuku Umar, Jalan Garuda, Jalan Syamsul Arifin, dan area Monumen Kota Sampang.
Genangan banjir antara 40 Cm hingga 1 meter, bahkan di beberapa perkampungan warga yang dekat dengan aliran Sungai Kalikamuning, mencapai 1 meter lebih.
Bencana banjir yang terjadi di wilayah Sampang ini karena luapan Sungai Kalikamuning. Debit air dari daerah hulu sungai tinggi, sehingga sungai tidak bisa menampung debit air dan mengakibatkan air masuk ke jalan raya dan rumah penduduk.
Selain membuka dapur umum, Pemkab Sampang juga menyediakan posko terpadu yang melibatkan beberapa unsur, seperti TNI/Polri, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP), Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Akibat banjir ini, arus lalu lintas di sepanjang jalan protokol Kota Sampang lumpuh dan arus lalu lintas dialihkan melalui jalur selatan Kota Sampang.
Pewarta: Abd Aziz
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2020