Phelps, 35 tahun, meraih 23 medali emas dalam empat Olimpiade dan secara luas dianggap sebagai perenang terhebat sepanjang masa.
Menurutnya, sebagian besar perenang akan menjalani latihan yang dibutuhkan, tetapi mereka berada pada posisi yang sangat tidak menguntungkan karena keterbatasan pelatihan dan penundaan satu tahun Olimpiade.
Baca juga: Dressel dan Peaty pecahkan rekor dunia renang di Budapest
Baca juga: PRSI rencanakan pelatnas di Australia pada 2021
"Ada atlet di luar sana yang bisa berlatih sesuai keinginan. Mereka berenang sebagaimana harusnya, mereka berkembang. Tapi sayangnya, pengunduran (Olimpiade) satu tahun akan menghasilkan kesulitan yang lebih besar daripada yang dipikirkan semua orang," kata Phelp seperti dikutip Reuters, Jumat.
"Perenang terbaik akan saling bersaing dan Anda akan melihat beberapa perenang tercepat. Tapi rekor dunia? Saya kira tidak ada. Dengan ditutupnya semua kolam, seseorang harus hampir sempurna selama sisa persiapan untuk menciptakan peluang itu," katanya.
Sehubungan dengan Olimpiade yang diadakan di tengah pandemi, perenang yang membukukan 39 rekor selama karirnya itu menilai tantangan emosional dalam konteks persaingan di Tokyo pun tak kalah menakutkan.
"Pendekatan mental akan sangat terganggu. Beberapa orang mungkin tidak bisa melupakan itu. Setiap orang bersikeras bahwa kesehatan fisik kita sempurna, tetapi kesehatan fisik dan mental kita harus diperlakukan sama," kata Phelp yang juga aktif menyuarakan kesehatan mental di kalangan atlet.
Baca juga: Pandangan Jepang terbagi untuk olimpiade di tengah kasus COVID-19
Baca juga: Olimpiade 2024 Paris fokus kesetaraan gender
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2020