• Beranda
  • Berita
  • Provinsi Babel kembali jadi zona kuning COVID-19

Provinsi Babel kembali jadi zona kuning COVID-19

11 Desember 2020 10:43 WIB
Provinsi Babel kembali jadi zona kuning COVID-19
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan meninjau penanganan pasien COVID-19 di Wisma Karantina Kepulauan Bangka Belitung. (ANTARA/Aprionis)
Satgas Penangganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan Provinsi Kepulauan Babel kembali ditetapkan sebagai zona kuning COVID-19, karena meningkatnya kasus baru masyarakat terpapar virus corona baru di negeri serumpun sebalai itu.

"Dalam sepekan terakhir ini, kasus baru COVID-19 mengalami peningkatan yang cukup tinggi," kata Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Babel Andi Budi Prayitno di Pangkalpinang, Jumat.

Ia mengatakan berdasarkan data terbaru, jumlah masyarakat terkonfirmasi COVID-19 sudah mencapai 1.318 orang tersebar di Kota Pangkalpinang 387 orang, Kabupaten Bangka 358 orang, Bangka Tengah 256 orang, Bangka Barat 72 orang, Bangka Selatan 19 orang, Belitung 200 orang dan Belitung Timur 26 orang.

Sementara itu, jumlah masyarakat sembuh dari Covid-19 sebanyak 1.005 orang, meninggal dunia 19 orang dan pasien COVID-19 yang masih dalam isolasi atau perawatan sebanyak 294 orang atau bertambah 13 orang.

Baca juga: Ruang isolasi pasien COVID-19 di wisma karantina Babel penuh

Baca juga: Pasien COVID-19 sembuh di Babel bertambah 21 orang


"Kondisi ini menjadikan wilayah Provinsi Kepulauan Babel kembali dalam peta zona risiko atau kuning yang sebelumnya zona hijau," ujarnya.

Menurut dia peningkatan status penyebaran COVID-19 ini perlu disikapi serius oleh semua instansi pemerintah terkait dan masyarakat yaitu dengan terus meningkatkan kewaspadaan dan kesadaran serta kedisiplinan dalam menerapkan Protokol Kesehatan Covid-19.

"Agar jumlah kasus Covid-19 tidak melaju kian kencang, maka kita kini menerapkan strategi penanganan sejak hulu. Ini berarti, pemerintah mendorong percepatan perubahan perilaku masyarakat secara individual maupun komunal dengan mematuhi 3M secara disiplin," katanya.

Oleh karena itu, perlu ditegaskan bahwa penanganan Covid-19 adalah kerja dan tanggung jawab kita bersama, karena penanggulangan bencana non-alam ini musti dilakukan dengan saling bekerja sama, bersinergi dan berkolaborasi. Tanpa itu, upaya dalam mengatasi pandemi ini tidak akan berhasil dan maksimal.

"Sinergi menjadi kata kunci untuk fokus menangani Covid-19 dan pada saat yang sama mendorong percepatan pemulihan ekonomi dan sosial sebagai akibat dari pandemi ini," katanya.

Ia berharap masyarakat untuk lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M ini yaitu menjaga jarak dan menghindari kerumunan, menggunakan masker, serta mencuci tangan dengan sabun.

"Kita optimis dengan disiplin menerapkan 3M ini, maka Babel akan kembali ke zona hijau seiring berkurangnya kasus baru COVID-19 ini," katanya.*

Baca juga: Ruang isolasi pasien COVID-19 di Babel lebihi kapasitas

Baca juga: Kasus COVID-19 di Babel bertambah 42, jadi 1.229 orang

Pewarta: Aprionis
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020