"Hal itu disebabkan zat-zat racun dalam asap rokok dari perokok aktif yang dihirup ibu hamil perokok pasif dapat masuk ke tubuh janin," katanya di Yogyakarta, Senin, sehubungan dengan peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia.
Zat beracun tersebut dianyataranya adalah karbonmonoksida yang dapat mengakibatkan penurunan pengangkutan oksigen pada janin dan nikotin yang dapat menurunkan aliran darah ke rahim sampai 30 persen, sehingga pertumbuhan janin terganggu.
Selain itu, merokok juga merusak sel-sel selaput mukosa atau selaput lendir. Selaput lendir adalah salah satu bagian tubuh yang berfungsi sebagai daya tahan tubuh, yang biasanya merespons jika benda asing masuk ke tubuh.
"Contohnya, hidung kita terkena debu kemudian bersin-bersin, dan bentuk respons lain seperti batuk dan muntah. Merokok akan memperburuk kinerja sel-sel yang ada di tubuh manusia, dan sel yang semula baik menjadi tidak baik," katanya.
Ia mengatakan asap rokok bagi anak-anak juga memiliki dampak negatif. Tubuh anak-anak masih tumbuh dan berkembang, sehingga lebih sensitif terhadap efek pernapasan akibat asap rokok pasif.
"Penyakit pernapasan dapat mengganggu perkembangan dan fungsi paru-paru normal," kata Kepala Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) itu.
Untuk menekan jumlah perokok salah satunya dengan sosialisasi fakta tentang rokok, seperti zat yang terkandung dalam sebatang rokok, rokok mengganggu kesehatan, dan dampak asap rokok bagi perokok pasif.
"Sosialisasi ini dapat memberikan informasi kepada yang belum merokok agar menghindari merokok, jika sudah merokok dapat mengurangi, bahkan berhenti merokok," katanya.(*)
B015/M008
Pewarta: jafar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010