Kasus pertama merupakan seorang perempuan petugas medis berusia 37 tahun di Kota Natal, yang terbukti positif COVID-19 pada Juni dan 111 hari kemudian pada Oktober kembali positif, demikian dikatakan kementerian pada Kamis (10/12).
Kejadian infeksi berulang itu dibenarkan oleh pusat riset biomedis FioCruz di Rio de Janeiro, kata kementerian melalui pernyataan.
Sejauh ini, 58 dugaan kasus infeksi berulang telah dilaporkan dan kini sedang dipelajari, kata jubir.
Ia mengatakan kasus orang yang terbukti positif dan infeksi berulang harus dikonfirmasi sebagai infeksi terpisah dan bukan kemunculan kembali dari infeksi yang sama, lanjutnya.
Paola Resende, ilmuwan FioCruz yang melakukan pengurutan genetik pada kasus infeksi di Natal, mengatakan perempuan tersebut tampaknya tidak menghasilkan antibodi yang cukup untuk menghindari infeksi terulang lebih dari 90 hari kemudian.
Resende mengatakan kepada Reuters bahwa perempuan itu terinfeksi oleh jenis virus corona yang berbeda untuk kedua kalinya.
"Patogen sampel yang dikumpulkan pada Juni berjenis B.1.1.33 dan sampel pada Oktober berasal dari B.1.1.28. Keduanya telah terdeteksi di Brazil," katanya.
Sumber: Reuters
Baca juga: Brazil berpotensi hadapi gelombang kedua COVID
Baca juga: Menkes Brazil kembali masuk RS karena COVID-19
Baca juga: Brazil prioritaskan vaksinasi manula, warga suku, petugas kesehatan
Menyusul Brazil, Presiden Bolivia pun positif COVID-19
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020