Pemerintah Kota Jakarta Selatan mendirikan tempat percontohan pertanian perkotaan sebagai pusat edukasi bagi warga Ibu Kota bernama Agroedukasi Wisata Ragunan (AWR).rencananya dibuka untuk umum pada 15 Desember 2020
"AWR ini rencananya dibuka untuk umum pada 15 Desember 2020," kata Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (Kasudin KPKP) Jakarta Selatan, Hasudungan Sidabalok, usai meninjau kesiapan pembukaan AWR, Ahad.
Hasudungan menyebutkan, AWR merupakan pengembangan dari Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Ragunan sebagai pusat penyediaan bibit tanaman milik Sudin KPKP, bekerja sama dengan Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian.
Sebelum dikembangkan menjadi AWR, BPP Ragunan telah menjadi penyedia bibit tanaman bagi warga, PKK dan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di DKI Jakarta khususnya Jakarta Selatan yang ingin bercocok tanam.
"Jadi sebenarnya AWR ini sudah ada, sekarang lebih ditata, ke depan akan kita buka untuk umum sehingga masyarakat bisa belajar cara bercocok tanam," katanya.
Baca juga: Sunter Agung kembangkan pertanian perkotaan sistem rumah kaca
Cara bercocok tanam yang akan diajarkan di AWR, lanjut Hasudungan, adalah masyarakat bisa belajar mulai dari pembibitan, pembenihan, penanaman, pemupukan, sampai dengan pemanenan atau pengemasan.
AWR terletak di Jalan Harsono RM, Gang Poncol, Ragunan dan memiliki luas lahan sekitar 2,2 hektare, dengan hijauan yang banyak dan udaranya yang sejuk.
Akses menuju lokasi sangat mudah dicapai oleh warga Ibu Kota Jakarta, dari Tol JORR ke arah Ragunan, lalu berbelok kanan terdapat BPP Ragunan.
Berada di tengah kota, ditumbuhi berbagai tanaman pertanian, mulai dari sayur-sayuran, tanaman obat keluarga (Toga), hingga tanaman produktif seperti durian, alpukat dan lainnya.
Selain itu, AWR juga dilengkapi dengan peternakan kelinci, juga ada perikanan budi daya lele dengan metode bioflok dan ada juga biopori.
Baca juga: Sayuran super mini solusi pertanian perkotaan
"Kami harapkan masyarakat DKI Jakarta khususnya Jakarta Selatan yang ingin menikmati pertanian tidak perlu jauh-jauh ke luar kota, cukup di sini aja, udaranya sejuk hamparannya luas dan hijauan banyak dan aksesnya mudah dijangkau," kata Hasudungan.
Untuk tahap awal, AWR dibuka gratis untuk masyarakat, ke depan akan dikembangkan secara komersial dengan menarik retribusi untuk pendapatan daerah.
Hasudungan menambahkan, kehadiran AWR didirikan untuk mengakomodir tingginya minat warga untuk bercocok tanam di masa pandemi COVID-19.
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020