Tanpa kejaksaan yang bersih dan dipercaya, satu fondasi penting pembangunan nasional akan rapuh
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Kejaksaan RI perlu memberikan kemajuan yang konkret dalam penuntasan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang terjadi di masa lalu.
“Kejaksaan adalah aktor kunci dalam penuntasan pelanggaran HAM masa lalu. Kemajuan konkrit dalam upaya penuntasan pelanggaran HAM masa lalu perlu segera terlihat,” kata Presiden Jokowi saat membuka secara virtual Rapat Kerja Kejaksaan Republik Indonesia dari Istana Negara, Jakarta, Senin.
Baca juga: Presiden Jokowi minta kejaksaan efektifkan pengawasan internal
Baca juga: Presiden minta penyelesaian masalah HAM masa lalu terus dilanjutkan
Presiden Jokowi mengingatkan komitmen untuk menuntaskan masalah HAM di masa lalu harus terus dilanjutkan.
Kejaksaan Ri juga perlu meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak seperti Komisi Nasional HAM dalam menuntaskan kasus pelanggaran HAM di masa lalu.
“Kerja sama dengan pihak-pihak terkait terutama dengan Komnas HAM perlu untuk diefektifkan. antisipasi terhadap tantangan masa depan juga harus terus ditingkatkan,” ujar Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi juga mengatakan kejaksaan adalah institusi terdepan dalam penegakan hukum. Kiprah kejaksaan adalah wajah pemerintah, dan wajah kepastian hukum Indonesia di mata rakyat, serta di mata internasional.
"Tanpa kejaksaan yang bersih dan dipercaya, satu fondasi penting pembangunan nasional akan rapuh," kata Kepala Negara.
Dalam pembukaan Rapat Kerja Kejaksaan RI tersebut, Presiden dari Istana Negara didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Baca juga: Presiden tak akan lindungi pejabat terlibat korupsi
Baca juga: Jokowi: Saya sejak awal ingatkan para menteri jangan korupsi
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2020