"Alat ini dapat menjadi solusi uji COVID-19 di tengah tingginya mobilitas masyarakat," kata Airlangga dalam pernyataan di Jakarta, Senin.
Ia mengharapkan adanya alat ini dapat membuat pengembangan uji ketahanan COVID-19 dapat menjadi lebih mudah, murah dan cepat menunjukkan hasil kepada masyarakat.
"Pemerintah sangat mengapresiasi inovasi dan sinergi antara kampus dan korporasi seperti ini, dan berharap akan ada lebih banyak lagi terobosan inovasi di masa yang akan datang," katanya.
Sebelumnya, dalam kesempatan terpisah, Airlangga mengatakan ketersediaan vaksin COVID-19 dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap kesehatan dan pemulihan ekonomi nasional.
Ia juga menyebutkan 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 dari Sinovac yang tiba di Indonesia, pada Minggu (6/12), sedang dalam prosedur emergency user authorization dari BPOM.
Menurut dia, vaksin dapat menjadi pendorong terjadinya pemulihan ekonomi secara penuh seiring dengan penerapan kebijakan gas dan rem oleh pemerintah untuk mengendalikan kasus COVID-19.
Saat ini, meski kasus pandemi di Indonesia terus bertambah, tingkat kesembuhannya mencapai 82,91 persen atau lebih tinggi dari rata-rata kesembuhan global, sehingga menjadi sinyal positif kedepan.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020