"Kami melakukan survei, 93 persen warga Jabar sudah mengetahui soal vaksinasi. Sosialisasi baik. Persepsi vaksin itu, yang tidak bersedia hanya sembilan persen. Sangat kecil," kata Kang Emil, di Bandung, Senin.
Dari survei tersebut juga diketahui bahwa jumlah warga Jabar yang belum memutuskan apakah akan divaksin atau tidak sebanyak 43,8 persen dan yang sudah yakin akan divaksin COVID-19 sebanyak 47,1 persen.
"Yang belum memutuskan kebanyakan karena ingin mendapatkan informasi yang lebih mendalam sebelum berkeyakinan untuk divaksin," kata dia.
Baca juga: Jabar petakan prioritas penerima Vaksin COVID-19
Baca juga: Provinsi Jabar siap laksanakan imunisasi pneumonia gratis pada 2021
Ia mengatakan sebanyak 73,4 persen responden warga Jabar dalam survei tersebut menginginkan vaksin dalam negeri.
"Kita doakan vaksin ini lancar. Nanti jam 1 akan diambil tes darah terakhir di Puskesmas Garuda. Mohon doanya agar menghasilkan kesimpulan antibodi yang berlimpah di atas 90 persen sehingga bisa dibagikan," kata dia.
Kang Emil mengatakan vaksin COVID-19 yang dibeli langsung oleh pemerintah dari perusahaan farmasi Sinovac Biotech Ltd, China ada satu juta sekian dosis dan masih menunggu keputusan BPOM.
"Yang satu juta sekian akan segera dilaksanakan dengan prioritas ke tenaga kesehatan, TNI, Polri dan profesi rawan dan warga di zona rawan setelah ada keputusan dari BPOM," kata dia.*
Baca juga: Sekda Jabar tekankan pentingnya sosialisasi sebelum vaksinasi COVID-19
Baca juga: Jawa Barat siap menerima penyuntikan vaksin COVID-19
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020