Ketua DPD, La Nyalla Mahmud Mattalitti, merasa miris atas peristiwa seorang ibu di Nias Utara, Sumatera Utara, yang tega membunuh tiga orang anaknya lantaran himpitan ekonomi.... sangat menyayat hati, ada seorang ibu tega membunuh anak-anaknya yang masih balita karena tertekan himpitan ekonomi. Ini tamparan keras bagi kita...
"Sungguh sangat menyayat hati, ada seorang ibu tega membunuh anak-anaknya yang masih balita karena tertekan himpitan ekonomi. Ini tamparan keras bagi kita,” ujar dia, usai melantik sekretaris jenderal DPD di Gedung Nusantara IV, Senayan, Jakarta, Senin.
Seorang ibu, MT (30), yang tega membunuh anak-anaknya yang masih kecil pada Rabu (9/12) lalu, ketika sang suami dan anak sulungnya pergi ke TPS untuk ikut Pilkada Nias Utara, Sumatera Utara.
Baca juga: Legislator: lebih baik pantau fakir miskin
MT yang sempat hendak bunuh diri usai membunuh ketiga anaknya akhirnya meninggal dunia karena sakit, Minggu (13/12).
"Saya merasa sangat berduka atas pilu keluarga ini. Kemiskinan harus merenggut nyawa anak-anak tidak berdosa, sekaligus sang ibu," kata La Nyalla.
Menurut dia, kejadian di Nias Utara itu harus menjadi perhatian seluruh pihak, apalagi berdasarkan pengakuan suami MT bahwa keluarga mereka sering hanya makan sekali dalam tiga hari karena kesulitan ekonomi.
Bahkan, anak-anak MT kerap hanya makan pisang dan air putih saja.
Baca juga: Angka Kemiskinan Turun Tapi yang Melarat Tetap Banyak
LaNyalla menyebutkan peristiwa itu menjadi pekerjaan rumah serius bagi pemerintah, khususnya pemerintah daerah.
"Hal ini menunjukkan kemiskinan masih banyak dialami masyarakat pedesaan dengan penghasilan di bawah standar atau sangat miskin sehingga untuk makan saja mereka kesulitan. Sungguh sangat miris. PR besar bagi pemda," tutur senator dari Jawa Timur itu.
Pemerintah daerah, khususnya Pemerintah Kabupaten Nias Utara dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, kata dia, harus lebih memperhatikan keadaan ekonomi masyarakatnya yang masih di bawah garis kemiskinan dan memberikan bantuan yang layak.
Baca juga: Pengamat sebut jumlah warga miskin akhir tahun capai 44,5 juta
"Kejadian itu juga menjadi contoh bagi daerah lain agar lebih serius membenahi masalah kemiskinan warganya," katanya.
Ia pun mempertanyakan mengenai penyaluran bantuan sosial oleh pemda kepada warganya karena peristiwa di Nias Utara itu merupakan salah satu bentuk kurang tepatnya penyaluran bansos sehingga masih ada warga yang untuk makan saja kesulitan.
Baca juga: Pengamat: Penerima BLT perlu diperluas ke warga rentan miskin
"Peristiwa ini menunjukkan bahwa bantuan jaminan kesejahteraan sosial masih belum tepat sasaran dan perlu dievaluasi. Bupati terpilih Nias Utara punya PR besar membenahi kemiskinan di wilayahnya," kata dia
La Nyalla juga berharap aparatur pemerintahan hingga tingkat paling bawah betul-betul memperhatikan warganya sehingga peristiwa pedih seperti kasus ibu membunuh anak-anaknya karena kemiskinan tidak lagi terjadi.
Selain itu,La Nyalla pun meminta oara senator untuk selalu mengawasi masalah kemiskinan di dapilnya masing-masing dan anggota DPD agar mengawal program pemda dalam hal mengentas kemiskinan di daerahnya.
"Saya meminta para senator untuk memantau ketat program pemerintah daerah yang terkait dengan warga miskin. Senator harus turun ke lapangan langsung untuk mengecek warga di dapilnya yang hidup di garis kemiskinan. DPD harus selalu ada untuk rakyat," katanya.
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020