• Beranda
  • Berita
  • Hoaks, daftar bumbu makanan tidak halal oleh MUI

Hoaks, daftar bumbu makanan tidak halal oleh MUI

14 Desember 2020 22:12 WIB
Hoaks, daftar bumbu makanan tidak halal oleh MUI
Ilustrasi bumbu penyedap rasa (Pixabay)
Jakarta (ANTARA/JACX) - Pesan berantai yang mencatut Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada daftar bumbu makanan nonhalal kembali marak di media sosial, pada awal Desember 2020.

Pesan itu menyebutkan bumbu masalan seperti Masako, Sasa, Ajinamoto, dan bumbu Indomie Goreng tidak halal karena mengandung babi.

Berikut pesan yang tersebar:
"DIPERINGATKAN KPD SELURUH UMAT ISLAM TDK MEMBELI ATAU MENJUAL BUMBU MASAK/MAKANAN YG MENGANDUNG BABI ATAU BARANG HARAM SBGMN DAFTAR DIBAWAH INI:

1. Masako (positif mengandung babi);
2. Micin sasa; positif (mengandung babi);
3. micin ajinomoto positig (mengandung babi);
4Indomie goreng bumbunya positif (mengandung babi);

MUI Rilis MUI 10 Desmeber 2020
Tolong DISHARE KE GRUP LAIN ATAU LPD TEMAN2 SEBANYAK MUNGKIN SESAMA MUSLIM SAMBIL BERIBADAH".


Namun, apakah MUI benar mengeluarkan pesan tentang daftar makanan yang mengandung babi tersebut?
 
Tanhkapan layar pesan hoaks berantai mencatut MUI yang menyatakan daftar bumbu masakan nonhalal. (Whatsapp)


Penjelasan:
Berdasarkan penelusuran ANTARA, pesan itu adalah hoaks yang selalu berulang. Hoaks serupa tersebar pada 2018.

Pesan berantai itu tersebar pula pada 2019 dengan menyebutkan merek seperti Ajinamoto, Sasa, Masako dan bumbu Indomie Goreng mengandung babi.

Kementerian Komunikasi dan Informatika, pada 2019, telah menyatakan pesan tersebut sebagai pesan hoaks. LPPOM MUI juga telah mengklarifikasi bahwa kabar itu bohong.

Lembaga itu tidak pernah mengeluarkan pesan tersebut. Tapi, tetap saja pesan hoaks itu kembali muncul dan mencatut nama MUI.

Klaim: Daftar bumbu makanan tidak halal oleh MUI
Rating: Hoaks

Cek fakta: MUI larang penggunaan vaksin COVID-19 dari China?

Baca juga: Rekomendasi tiga bumbu dan herba agar makan sayur jadi lebih nikmat

Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2020