• Beranda
  • Berita
  • Indonesia raih peringkat kedua pengembangan keuangan syariah 2020

Indonesia raih peringkat kedua pengembangan keuangan syariah 2020

15 Desember 2020 18:09 WIB
Indonesia raih peringkat kedua pengembangan keuangan syariah 2020
Tangkapan layar Direktur Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Ventje Rahardjo dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Selasa (15/12/2020) (ANTARA/Dewa Wiguna)
Indonesia meraih peringkat kedua dalam pengembangan keuangan syariah 2020 berdasarkan indeks Indikator Pembangunan Keuangan Syariah (IFDI) yang dikeluarkan oleh Refinitv, the Islamic Corporation for the Development (ICD) dan the Islamic Development Bank (IsDB).

"Ini akan memberikan optimisme kepada perbankan syariah dan keuangan syariah lain termasuk industri halal serta bagi para konsumen," kata Direktur Eksekutif Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Ventje Rahardjo dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Selasa.

Sebelumnya, IFDI Indonesia berada di posisi 10 pada 2018 dan peringkat keempat pada 2019 dan tahun ini Malaysia menduduki posisi teratas.

Baca juga: Wapres dorong digitalisasi ekonomi-keuangan syariah

Menurut dia, negeri jiran itu menduduki posisi pertama karena menjadikan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah menjadi bagian aspirasi nasional.

Sedangkan Indonesia, lanjut dia, dalam dua tahun terakhir semangat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah meningkat di kementerian/lembaga karena perhatian kuat pemerintah dan dukungan semua pihak, termasuk anak muda di lembaga formal maupun dari perusahaan rintisan.

Sementara itu, Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah KNEKS Sutan Emir Hidayat menambahkan peningkatan peringkat Indonesia dipengaruhi sejumlah indikator salah satu yang paling menonjol adalah peningkatan pendidikan dan riset keuangan syariah.

Baca juga: Gubernur BI ingin RI jadi pemain global ekonomi syariah

Selain itu, lanjut dia, juga aspek kesadaran mencakup kegiatan berkaitan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah hingga pemberitaan media massa yang luas terkait perkembangan ekonomi keuangan syariah di Tanah Air.

Ia mencatat perkembangan tercepat dalam IFDI Indonesia adalah keuangan syariah dari 86 miliar dolar AS pada 2018 menjadi 99 miliar dolar AS pada 2019.

Indonesia, lanjut dia, merupakan negara pertama yang menerbitkan Surat Berharga Syariah Negara atau sukuk hijau sebagai salah satu sumber inovatif pembiayaan proyek infrastruktur hijau di Indonesia.

"Rencana merger bank syariah BUMN yang diprediksi menjadi bank besar, ini diprediksi akan lebih cepat menumbuhkan keuangan syariah," katanya.

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020