Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Hassanudin, dalam amanatnya, mengatakan kegiatan doa bersama ini merupakan salah satu wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengenang kembali sejarah perjuangan TNI AD, yakni peristiwa pertempuran Ambarawa yang menjadi tonggak sejarah lahirnya TNI AD.
"Oleh karena itu, sudah sewajarnya apabila pada kesempatan yang baik, sejenak kita menundukkan kepala memberikan doa dan penghormatan kepada para pendahulu, yang telah meletakkan dasar-dasar semangat kejuangan kepada kita sebagai generasi penerus TNI AD," ucapnya.
Baca juga: Belasan kendaraan tempur tambahan akan dikirim ke NTT pada 2020
Baca juga: Pangdam I/BB: ziarah Hari Juang TNI AD mengingatkan sejarah perjuangan
Pangdam mengatakan, peringatan hari juang TNI AD sesungguhnya merupakan momentum introspeksi diri, untuk mengevaluasi perjalanan panjang yang telah dilalui, sekaligus menetapkan komitmen melakukan yang lebih baik di masa depan.
Selain itu, melestarikan tradisi TNI AD dalam rangka meningkatkan motivasi, semangat, jiwa kejuangan serta Nasionalisme dan patriotisme sebagai landasan prajurit dalam melaksanakan tugas untuk menjawab tantangan di masa depan.
Pangdam berharap kegiatan doa bersama ini bukan hanya bersifat seremonial semata, namun mampu menyegarkan kembali nilai-nilai keimanan dan ketakwaan, yang merupakan basis yang sangat fundamental dalam kehidupan sebagai umat manusia.
"Untuk wilayah Medan, kegiatan doa bersama ini dilaksanakan di Masjid At-Taqwa bagi umat muslim, di Gereja Oikumene bagi umat nasrani dan di Pura Satria Buana bagi umat hindu, dengan harapan kita semua memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar TNI AD semakin maju dan solid, serta diberikan kemudahan dan kekuatan, dalam mengemban dan menjalankan tugas pokoknya demi keutuhan bangsa dan Negara," kata jenderal bintang dua itu.*
Baca juga: Kodim 1314/GU gelar baksos peringati Hari Juang TNI-AD
Baca juga: Kodam Cenderawasih gelar baksos peringati hari Juang TNI
Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020