Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana Indonesia dapat memanfaatkan Zolicol bagi pemasaran produk-produk Indonesia di Kawasan Amerika Latin dan Karibia, demikian disampaikan dalam keterangan tertulis KBRI Panama City yang diterima di Jakarta, Rabu.
Selain itu, kunjungan tersebut juga ditujukan untuk menghubungkan para pengusaha di Indonesia dengan para pengusaha di Colon untuk meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Panama.
Dalam kunjungannya ke Zolicol, Dubes Sukmo Harsono diterima oleh General Manager, Giovanni Ferrari.
"Indonesia sangat tertarik untuk memperluas pasar bagi produk-produk Indonesia dan Zolicol merupakan opportunity bagi para pengusaha Indonesia untuk mengakses pasar baik di Panama maupun kawasan Amerika Latin dan Karibia," ujar Sukmo.
Dengan memanfaatkan Zolicol, menurut dia, produk Indonesia dapat sampai lebih cepat dan mudah kepada para konsumen maupun importir di kawasan Amerika Latin dan Karibia karena waktu pengiriman kargo dapat lebih singkat.
Selain itu, Indonesia juga dapat memanfaatkan fasilitas showroom di Zolicol sebagai sarana untuk mempromosikan produk-produknya agar lebih dikenal oleh para calon pembeli di kawasan mengingat Zolicol banyak dikunjungi pembeli dari berbagai negara di kawasan Amerika Latin dan Karibia.
Zolicol adalah institusi pemerintah yang dibentuk sejak 1948 dan bertanggung jawab atas administrasi dan pengelolaan tanah di zona perdagangan bebas di Colon, Panama.
Zolicol mengelola lahan seluas 1.064,58 hektar dan terbagi atas sembilan wilayah/sektor meliputi pertokoan, gudang dan bongkar muat logistik.
Terdapat sekitar 2.649 perusahaan di Zolicol. Pada 1970, banyak perusahaan Jepang di sektor otomotif dan elektronik yang mendirikan usaha di Zolicol, disusul perusahaan Korea Selatan sekitar tahun 1990, sedangkan sekitar tahun 2000 mayoritas perusahaan yang masuk adalah dari China.
Terdapat pula beberapa perusahaan dari India, Pakistan, Singapura dan Vietnam yang melakukan pengeksporan kembali berbagai produk, seperti marmer, tekstil, dan kopi.
Terdapat dua cara untuk mendirikan usaha di Zolicol, yaitu perusahaan terkait bisa datang langsung dan membeli atau menyewa tempat yang sudah ada, atau pengusaha asing dapat bekerjasama dengan pengusaha setempat untuk mendirikan pusat distribusi barang di Zolicol.
Beberapa fasilitas yang ditawarkan bagi perusahaan yang berlokasi di Zolicol adalah nol persen pajak bagi barang yang akan diekspor kembali, nol persen pajak impor, dan nol persen pajak penjualan.
Selain itu, tidak ada batasan berapa lama barang boleh berada di kawasan Zolicol sebelum kembali diekspor.
Zolicol memegang peranan penting bagi perekonomian Panama. Zona perdagangan bebas itu dikelilingi tiga pelabuhan kontainer besar, yaitu pelabuhan Colon, Cristobal dan Mazanillo.
Pelabuhan Colon juga menjadi pelabuhan transit untuk kapal-kapal pesiar di mana penumpang kapal biasa turun untuk berbelanja di daerah pertokoan di Zolicol.
Selain itu, terdapat akses melalui bandar udara Enrique Adolfo Jimenez dan terdapat jalur kereta api yang menghubungkan Colon dengan Panama City.
Pada 2019, impor tertinggi di kawasan Zolicol masuk dari China 37,8 persen, Singapura 12,3 persen, Amerika Serikat 7,3 persen, Vietnam 4,7 persen, Meksiko 3,2 persen, dan Hong Kong 3,1 persen.
Terdapat produk Indonesia, yaitu sepatu dengan merk internasional seperti Nike buatan Indonesia yang dijual di toko-toko di Zolicol.
Guna menghubungkan para pengusaha Indonesia dengan pengusaha di Zolicol dan mengetahui lebih lanjut hal-hal yang dapat dimanfaatkan dari Zolicol bagi pemasaran produk Indonesia di kawasan Amerika Latin dan Karibia, KBRI Panama City telah sepakat bekerjasama dengan pengelola Zolicol untuk membuat pertemuan bisnis yang dapat diselenggarakan secara virtual tahun depan.
Baca juga: KBRI adakan Lokakarya Bambu Indonesia di Panama
Baca juga: Perdagangan dengan Amerika Latin diharapkan bantu pulihkan ekonomi RI
Baca juga: Kiat Indonesia dekati pasar Amerika Latin, Karibia
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020