Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial RI Edi Suharto mengatakan kesetiakawanan sosial menjadi modal utama untuk bangkit bersama-sama melawan pandemi COVID-19.Presiden akan memberikan pidato lewat tapping, sampai saat ini kita masih menunggu konfirmasi dari Setneg
"Dengan HKSN kita ingin kembali mengingatkan bahwa penanganan COVID-19 tidak bisa sendiri, perlu gotong royong, saling bahu membahu sehingga seluruh elemen masyarakat bisa saling membantu," kata Dirjen Edi Suharto pada konferensi pers Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2020 di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Lebih sejuta KPM PKH graduasi pada 2020
Direncanakan Presiden Joko Widodo akan memberikan pidato pada peringatan HKSN tersebut secara virtual.
"Presiden akan memberikan pidato lewat tapping, sampai saat ini kita masih menunggu konfirmasi dari Setneg," tambah Edi.
Puncak HKSN 2020 akan dilangsungkan pada 19 Desember di Manado Provinsi Sulawesi Utara. Di tengah situasi pandemi, peringatan HKSN dilakukan melalui dua cara yaitu secara daring dan di luar jaringan.
Baca juga: Muhadjir Effendy minta dukungan media perkuat sosialisasi Kemensos
Tahun ini HKSN mengusung tema "Kesetiakawanan Sosial Melawan COVID-19" sebagai upaya untuk membuka kesadaran bahwa pembangunan nasional yang telah diusahakan selama ini masih sangat rentan terhadap guncangan seperti bencana, wabah, konflik terbuka dan sebagainya, yang dapat berpotensi menjadi krisis dan merugikan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pandemi COVID-19 yang dihadapi saat ini mengingatkan semua bahwa kesetiakawan sosial menjadi jalan pembuka untuk tetap bertahan dalam kondisi kritis dan menjadi modal sosial utama, kekuatan untuk bangkit melawan COVID-19.
Baca juga: Penyandang disabilitas di balai Kemensos siap masuk dunia kerja
Ketua Umum HKSN 2020 M Alfatih Timur mengatakan karena kondisi pandemi, kegiatan yang dilakukan banyak fokus pada kegiatan daring dalam bentuk kampanye sosial di media.
Konten yang diangkat antara lain sosok-sosok inspiratif yang berjibaku di lapangan dalam penanganan masalah sosial seperti Karang Taruna dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK).
Rangkaian kegiatan HKSN yang juga dilakukan antara lain penyaluran bantuan sembako, rehab rumah tidak layak huni, bantuan permodalan KUBE, penyaluran alat bantu disabilitas, paket perlengkapan sekolah, peralatan ibadah, operasi katarak, khitanan massal dan alat perlidungan diri melawan COVID-19 seperti masker, hand sanitizer, face shield, dan lain sebagainya.
Sebagai bentuk pencegahan akan dilaksanakan tes cepat secara massal, yang direncanakan dilaksanakan di Kota Tomohon dengan target sebanyak 10.000 KK, sehingga satu kota ini bisa membuat kebijakan strategis menyeluruh dalam melawan COVID-19, dengan melakukan tracing dan memutus mata rantai penyebarannya.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2020