Dikutip dalam laman resmi klub dari Jakarta, Kamis, Direktur Utama PT. Polana Bola Madura Bersatu (PT PBMB) Zia Ulhaq meminta PSSI memastikan tindak lanjut dari SK kompetisi yang rencananya digelar pada Februari 2021.
"Kami meminta PSSI sudah memiliki tindak lanjut yang jelas Desember ini. Jangan biarkan klub menanti-nanti ketidakpastian seperti ini," ujar Zia.
Baca juga: Madura United tak berani jamin pemain asingnya tetap bertahan
Baca juga: Jauhi risiko cedera, kiper Madura United pilih hindari ikut tarkam
Salah satu yang ditekankan pula soal perizinan dari kepolisian. Ia menanyakan sudah sejauh mana koordinasi antara PSSI, PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi, dan kepolisian soal izin penyelenggaraan.
Izin ini menjadi kendala bagi PSSI dan PT LIB untuk bisa kembali memulai kickoff. Pada rencana awal, PSSI menjadwalkan kompetisi bisa kembali digelar 1 Oktober. Saat itu operator liga juga telah mengirimkan jadwal pertandingan ke seluruh tim.
Namun yang terjadi, kompetisi kembali harus ditangguhkan beberapa hari jelang pertandingan dimulai dengan alasan belum mendapat izin dari kepolisian serta tidak bisa digelar pada akhir tahun karena bentrok dengan Pilkada.
PSSI lantas kembali mengeluarkan SK Nomor SKEP/69/XI/2020. Di dalam surat tersebut berisi bahwa kompetisi akan kembali digelar pada awal tahun dan berharap bisa berjalan pada Februari 2021.
Meski begitu belum ada laporan lagi yang diterima oleh klub soal kepastiannya. Klub pun dibuat harap-harap cemas karena harus tetap membayar gaji meski 25 persen dan kontrak pemain banyak yang kedaluwarsa pada akhir Desember.
"Belum ada kabar, sudah ada izin atau belum. Bagaimana sebenarnya progres upaya izin kepada pihak berwenang dan apa kendalanya jika belum didapatkan," pungkas Zia Ulhaq.
Baca juga: Pemain Persib diwajibkan lapor berat badan seminggu sekali
Baca juga: Pemain Tira Persikabo harap segera ada kejelasan soal kontrak
Baca juga: LIB berharap izin Polri keluar paling lambat akhir Desember
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020