• Beranda
  • Berita
  • Bank Dunia: Kebijakan kesehatan publik dan ekonomi kunci pemulihan RI

Bank Dunia: Kebijakan kesehatan publik dan ekonomi kunci pemulihan RI

17 Desember 2020 10:33 WIB
Bank Dunia: Kebijakan kesehatan publik dan ekonomi kunci pemulihan RI
Logo Bank Dunia. ANTARA/Dok. Bank Dunia/am.

Indonesia mengalami resesi namun bukan berarti harapan tidak ada di masa depan. Tantangan terjadi pemulihan kemungkinan besar tentunya akan panjang dan penuh tantangan

Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Satu Kahkonen menyatakan kebijakan mengenai kesehatan publik dan perekonomian yang solid menjadi kunci terciptanya pemulihan Indonesia dari dampak pandemi COVID-19.

“Kebijakan kesehatan publik dan perekonomian yang solid akan menjadi kunci untuk terjadi upaya pemulihan,” katanya dalam Indonesia Economy Prospects-December 2020 Edition di Jakarta, Kamis.

Kahkonen menuturkan pemerintah harus menciptakan kebijakan mengenai kesehatan publik dan perekonomian yang solid karena Indonesia telah mengalami resesi yaitu terkontraksi 5,32 persen pada kuartal II dan minus 3,49 persen pada kuartal III.

Meski demikian, ia menegaskan meskipun Indonesia mengalami resesi namun bukan berarti tidak ada harapan di masa depan sehingga perlu langkah-langkah untuk mempercepat pemulihan.

“Indonesia mengalami resesi namun bukan berarti harapan tidak ada di masa depan. Tantangan terjadi pemulihan kemungkinan besar tentunya akan panjang dan penuh tantangan,” katanya.

Oleh sebab itu, kesehatan publik menjadi salah satu kunci terjadinya pemulihan yang cepat dan aman sehingga keputusan Indonesia membuka kembali perekonomiannya juga harus dipastikan mengenai langkah untuk menjaga kesehatan publiknya.

Ia menuturkan itu berarti kemampuan untuk melakukan test dan contact tracing menjadi hal utama yang penting di tengah pandemi sekaligus upaya pemerintah untuk menggiring masyarakat agar mau melakukan vaksinasi.

“Begitu vaksin sudah diperkenalkan maka ini akan membantu,” ujarnya.

Tak hanya itu, Kahkonen menyatakan pemerintah Indonesia juga perlu memastikan adanya keperluan-keperluan dalam negeri yang mampu dijawab dengan baik karena ada beberapa sektor yang saat ini masih berada dalam kondisi terkontraksi.

Menurutnya, beberapa sektor yang sedang dalam kondisi terkontraksi tersebut turut menyebabkan jumlah pengangguran saat ini lebih tinggi dibandingkan dengan sebelum terjadinya pandemi.

Kemudian, ada banyak perusahaan skala kecil dan menengah yang masih menghadapi ketidakpastian mengenai masa depannya sehingga pemerintah Indonesia harus melaksanakan upaya terukur secara baik.

“Untuk dapat memulihkan kondisi ini baik di tingkat rumah tangga maupun perusahaan skala kecil maka kita perlu melaksanakan upaya terukur yang didukung dengan baik,” katanya.

Ia menyarankan agar pemerintah Indonesia terus menyiapkan strategi yang baik untuk bisa memenuhi tujuan-tujuan fiskal dan perekonomian meskipun strategi respon fiskal ini telah dilakukan.

Kahkonen menyebutkan tantangan pemerintah Indonesia adalah menyusun sebuah exit strategy untuk mendukung pemulihan ini serta menyusun kebutuhan pengaman ekonomi makro yang tanggap dan sigap.

“Oleh karena itu kita juga perlu memprioritaskan rencana fiskal dan perpajakan sehingga bisa mengurangi pembiayaan,” ujarnya.

Baca juga: Kemenko Perekonomian: Belanja pemerintah tetap jadi daya topang utama

Baca juga: Erick Thohir: Jangan terjebak ini vaksin China, vaksin Amerika

Baca juga: Menko Airlangga: Vaksin dan UU Ciptaker kunci penggerak ekonomi 2021

Baca juga: Pemulihan ekonomi dinilai sangat tergantung pada stabilitas keamanan

 

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020