Apresiasi itu disampaikan saat panggilan telepon yang dilakukan oleh Presiden Abbas pada Rabu (16/12) dengan Presiden Indonesia Joko "Jokowi" Widodo, menurut kantor berita resmi Palestina, WAFA.
Abbas menghargai sikap Indonesia dalam mendukung perjuangan Palestina, penolakan Indonesia terhadap normalisasi sebelumnya dengan Israel, dan komitmen bagi perwujudan perdamaian terlebih dahulu berdasarkan solusi dua negara.
Selama pembicaraan telepon, Presiden Palestina menyampaikan kepada Jokowi tentang "perkembangan terkini dalam perjuangan Palestina."
WAFA juga mengutip pernyataan Presiden Jokowi, yang mengatakan, "Meskipun terjadi perubahan cepat di Timur Tengah, Indonesia tidak akan mengambil langkah normalisasi dengan Israel sampai perdamaian permanen dan komprehensif tercapai antara Palestina dan Israel."
“Indonesia sebagai negara Muslim terbesar akan terus berupaya mendukung tercapainya perdamaian dan berperan lebih besar di bidang ini,” imbuhnya.
Sejak pertengahan September, Israel telah mencapai kesepakatan dengan negara-negara Timur Tengah, yakni Uni Emirat Arab dan Bahrain, juga dengan Sudan dan Maroko untuk melakukan normalisasi hubungan dengan mereka.
Palestina menentang normalisasi hubungan negara-negara Arab dan Islam dengan Israel, sebelum Israel mengakhiri pendudukannya di Tepi Barat serta Jalur Gaza dan sebelum negara Palestina merdeka berdiri.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Hikmahanto sebut lima hal terkait kegaduhan hubungan Indonesia-Israel
Baca juga: Menlu: Indonesia tak ada niat buka hubungan diplomatik dengan Israel
Baca juga: MPR dukung menlu tolak propaganda normalisasi Indonesia-Israel
Menlu Retno: Indonesia tidak berniat buka hubungan dengan Israel
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020